Thailand Laporkan Kasus Pertama Orang Tertular Virus Corona Dari Jenazah
Getty Images/Angela Weiss
Dunia

Thailand baru saja melaporkan penularan virus corona terbaru yang cukup fatal, dimana salah satu warganya dinyatakan positif terinfeksi COVID-19 setelah tertular dari jenazah.

WowKeren - Thailand baru saja melaporkan kasus fatal pertama penularan virus corona (COVID-19) di dunia. Salah satu warga Thailand yang merupakan petugas medis dinyatakan terinfeksi virus corona setelah tertular dari seorang pasien COVID-19 yang telah meninggal dunia.

Tentunya, penularan virus corona dari seorang jenazah menjadi temuan terbaru saat ini. Dilansir BuzzFeed News, sejumlah ahli menyampaikan kekhawatiran mereka akan keselamatan para pekerja rumah jenazah dan rumah duka di tengah pandemi ini.

Kasus ini diumumkan oleh peneliti dari RVT Medical Center di Bangkok, Won Sriwijitalai dan peneliti dari Universitas Medis Hainan di Tiongkok, Viroj Wiwanitkit. Penelitian seputar kasus ini juga telah diterbitkan melalui Jurnal Studi Kedokteran Forensik dan Hukum pada Minggu (12/4) lalu.

”Ini adalah laporan pertama,” tulis peneliti tersebut seperti dilansir BuzzFeed News, Selasa (14/4). “Tentang infeksi COVID-19 dan kematian di antara tenaga medis di unit Kedokteran Forensik.”

Saat ini, langkah terbaik untuk mencegah penularan dari jenazah pasien virus corona adalah dengan melakukan prosedur pembersihan di setiap ruang operasi hingga kamar jenazah. Peneliti sendiri masih belum bisa menyampaikan jumlah pasti mayat yang tertular virus corona di Thailand.

“Prosedur disinfeksi yang digunakan di ruang operasi juga dapat diterapkan di unit patologi atau forensik juga,” jelas kedua peneliti. “Saat ini, tidak ada data tentang jumlah pasti mayat yang terkontaminasi COVID-19 karena itu bukan praktik rutin untuk memeriksa COVID-19 pada mayat di Thailand.”


”Namun demikian, pengendalian infeksi dan tindakan pencegahan universal diperlukan,” sambungnya. “Para profesional forensik harus mengenakan alat pelindung termasuk pakaian pelindung, sarung tangan, kacamata, topi dan masker.”

Semenntara itu, seorang Profesor Patologi dari CUNY John Jay College of Criminal Justice, Angelique Corthals menyatakan jika hal ini perlu mendapat perhatian yang serius. Ia mengingatkan bukan hanya tenaga medis saja yang perlu waspada, tetapi juga orang-orang yang bertugas mengurus jenazah.

”Bukan hanya pemeriksa medis, tetapi teknisi kamar mayat dan orang-orang di rumah duka perlu lebih berhati-hati," kata Angelique Corthals seperti dilansir dari The Sun, Selasa (14/4). “Ini benar-benar harus menjadi perhatian serius.”

Sejauh ini, penelitian seputar waktu virus corona bisa bertahan hidup dalam mayat masihlah minim. Penelitian seputar apakah mayat pasien COVID-19 dapat menularkan virus ke orang yang menanganinya juga masih belum memiliki kejelasan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sendiri telah menjelaskan jika mayat biasanya tidak menularkan virus ke manusia lainnya yang masih hidup. Meski demikian, sejumlah kasus seperti demam berdarah, hepatitis, TBC, ebola, marburg, dan kolera dapat berpotensi menular jika tidak ditangani dengan baik.

Berdasarkan data dari Universitas John Hopkins, akumulasi jumlah kasus virus corona di Thailand sebesar 2.579. Thailand sebelumnya menjadi negara kedua yang terkena dampak COVID-19 setelah Tiongkok.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait