Seorang Perawat di Inggris Meninggal Karena Corona Saat Hamil, Ini Nasib Sang Jabang Bayi
Dunia

Perawat bernama Mary Agyeiwaa Agyapong tersebut meninggal pada Minggu (12/4) usai tertular Covid-19 dari seorang pasien. Ia sudah dinyatakan positif terjangkit corona sejak 5 April 2020 lalu.

WowKeren - Seorang perawat di Inggris meninggal dunia akibat terjangkit virus corona (Covid-19). Perawat bernama Mary Agyeiwaa Agyapong tersebut meninggal pada Minggu (12/4) usai tertular Covid-19 dari seorang pasien.

Mendiang Agyapong dilaporkan meninggal dalam kondisi hamil. Beruntung, dokter berhasil menyelamatkan bayi perawat Rumah Sakit Universitas Dunstable, London, Inggris tersebut. Meski demikian, masih belum diketahui apakah sang jabang bayi turut tertular virus corona atau tidak.

Menurut NHS Foundation Trust dari Bedfordshire Hospitals, Agyapong sudah dinyatakan positif terjangkit corona sejak 5 April 2020 lalu. Ia lantas dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja pada 7 April 2020.

"Dengan sangat sedih saya dapat mengkonfirmasi kematian salah satu perawat kami, Mary Agyeiwaa Agyapong, yang meninggal pada hari Minggu," tutur Kepala Eksekutif NHS Foundation Trust, David Carter, dilansir AFP pada Kamis (16/4) hari ini.


Lebih lanjut, Agyapong dinilai sebagi seorang perawat yang berdedikasi. Ia juga disebut sebagai sosok yang sangat dicintai oleh rekan-rekannya. Menurut Carter, semua orang merasa kehilangan atas kepergian Agyapong.

"Mary (Agyapong) bekerja di sini selama lima tahun dan merupakan anggota tim kami yang sangat dihargai dan dicintai. Seorang perawat yang luar biasa dan contoh yang bagus tentang apa yang kami perjuangkan dalam kepercayaan ini," jelas Carter. "Pikiran dan belasungkawa terdalam kami bersama keluarga dan teman-teman Mary di saat yang menyedihkan ini."

Sementara itu, kematian Agyapong ini terjadi di tengah panasnya perdebatan mengenai kurangnya alat pelindung diri (APD) yang disediakan untuk staf kesehatan di Inggris selama pandemi corona. Di Inggris sendiri, virus corona telah menjangkit hampir 100 ribu orang.

Dari jumlah tersebut, 12.800 orang di antaranya dilaporkan meninggal dunia. Hal ini membuat kurangnya alat pelindung diri (APD) yang disediakan untuk staf kesehatan.

Di sisi lain, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson juga sempat dinyatakan positif corona. Namun Johnson telah resmi keluar dari Rumah Sakit St. Thomas usai dinyatakan sembuh dari virus corona pada Minggu (12/4).

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait