Pandemi corona yang melanda membuat Garuda harus membatalkan sejumlah jadwal penerbangannya. Sehingga hal ini berimbas pada kondisi keuangan maskapai tersebut.
- Zodiak Yanuarita
- Sabtu, 18 April 2020 - 15:39 WIB
WowKeren - Salah satu maskapai Badan Usaha Milik Negara, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA) tak luput dari dampak pandemi corona (COVID-19). Kondisi yang saat ini tengah melanda Indonesia turut berakibat pada terganggunya keuangan perusahaan.
Tak ayal perusahaan milik pemerintah tersebut memutuskan untuk melakukan pemotongan terhadap gaji karyawannya. Adapun gaji karyawan yang dipotong itu mulai dai level direksi, komisaris, hingga staf.
Pandemi yang melanda membuat Garuda harus membatalkan sejumlah jadwal penerbangannya. Berdasarkan Surat Edaran Nomor JKTDZ/SE/70010/2020 tentang Ketentuan Pembayaran Take Home Pay terkait Kondisi Pandemi COVID-19, pemotongan gaji dilakukan mulai April hingga Juni.
"Dengan sangat terpaksa Direksi harus mengambil langkah yang bertujuan untuk menjaga kelangsungan perusahaan," bunyi surat tersebut seperti dilansir Kumparan, Sabtu (18/4). "Salah satunya dengan melakukan pemotongan pembayaran take home pay."
Sementara itu, kebijakan tersebut merupakan opsi terbaik yang bisa diambil oleh maskapai. Sebab di tengah pandemi seperti ini, maskapai harus memastikan keberlangsungan perusahaan. Hal itu sebagaimana dikemukakan oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
"Langkah pemotongan gaji pegawai tersebut diberlakukan untuk memastikan business sustainability perusahaan tetap terjaga," kata Irfan, Jumat (17/4). "Di tengah tekanan kinerja industri penerbangan dunia yang disebabkan pandemi COVID-19."
Lebih lanjut, ia memastikan jika pemotongan gaji ini sifatnya penundaan. Artinya, sisa akumulasi gaji yang belum dibayarkan akan dikembalikan ketika kondisi sudah memungkinkan. "Adapun untuk kebijakan Tunjangan Hari Raya (THR) tetap akan kami berikan sesuai aturan yang berlaku," terangnya.
Sementara itu, Menteri BUMN Erick Thohir sendiri mengakui jika Garuda adalah BUMN yang paling terdampak akibat pandemi ini. Tak hanya Garuda, industri penerbangan global juga terpukul akibat COVID-19 ini.
"Nah, kalau terkait utang sendiri, tentu ada satu perusahaan yang kondisinya hari ini berat secara industri yaitu di penerbangan dan itu sudah global," kata Erick beberapa waktu lalu. "Semua orang bisa lihat, jadi bukan sesuatu yang ditutupi."
(wk/zodi)