Ilmuwan Temukan Jenis Sel Manusia yang Rentan Terhadap COVID-19, Apa Itu?
Health

Para ilmuwan baru-baru ini melakukan penelitian yang menghasilkan temuan jenis sel dalam tubuh manusia yang rentan terhadap virus SARS-CoV-2 penyebab corona (COVID-19).

WowKeren - Para ilmuwan telah menemukan jenis sel mana dalam tubuh manusia yang paling rentan terhadap infeksi virus SARS-CoV-2. Mereka mengidentidikasikan target yang diduga untuk patogen berdasarkan pada jenis protein yang diproduksi oleh sel.

Selama terjadi wabah SARS di awal tahun 2000-an, para peneliti menemukan bahwa virus penyebabnya adalaha SARS-CoV. Virus ini menginfeksi sel dengan bantuan dua protein: reseptor yang disebut angiotensin-converting enzyme 2 (ACE2), yang membantu virus berikatan dengan sel, dan enzim yang disebut Tipe II transmembran serine protease (TMPRSS2), yang memediasi infeksi sel.

Awal tahun ini, para ilmuwan menemukan bahwa SARS-CoV-2 yang menyebabkan COVID-19 mengeksploitasi dua protein yang sama, memberikan para peneliti petunjuk penting untuk mengidentifikasi target virus yang paling rentan pada tingkat sel. Sel-sel yang menjadi targetnya adalah sel dalam pernapasan dan jaringan usus yang mengekspresikan ACE2 dan TMPRSS2.

"Segera setelah kami menyadari bahwa peran protein ini telah dikonfirmasi secara biokimia, kami mulai mencari untuk melihat di mana gen-gen itu ada dalam kumpulan data yang kami miliki," kata ahli imunologi Jose Ordovas-Montanes dari Rumah Sakit Anak Boston. "Kami benar-benar dalam posisi yang baik untuk mulai menyelidiki sel mana yang mungkin menjadi target virus ini."

Dalam upaya besar, multi-institusional yang melibatkan lusinan ilmuwan. Para peneliti menyisir berbagai set data RNA, mengumpulkan informasi untuk ribuan jenis sel yang berbeda pada manusia, primata non-manusia, dan tikus.

Secara khusus, tim penelitian tersebut mencari pola ekspresi gen untuk ratusan tipe sel di paru-paru, saluran hidung, dan usus - area tubuh yang kita tahu dapat menampung SARS-CoV-2.

"Karena kami memiliki gudang informasi yang luar biasa ini, kami dapat mulai melihat apa yang mungkin menjadi sel target untuk infeksi," kata fisikawan kimia Alex Shalek dari MIT. "Meskipun kumpulan data ini tidak dirancang khusus untuk mempelajari (SARS-CoV-2). Semoga penelitian ini memberi kita lompatan awal untuk mengidentifikasi beberapa hal yang mungkin relevan di sana."


Pada akhirnya, analisis tersebut mengungkapkan bahwa hanya sebagian kecil sel-sel pernapasan dan usus manusia yang memiliki gen yang mengekspresikan ACE2 dan TMPRSS2. Tiga jenis sel yang diidentifikasi adalah sel paru-paru yang disebut tipe II pneumocytes (yang membantu menjaga kantung udara, yang dikenal sebagai alveoli); sel-sel usus yang disebut enterocytes, yang membantu tubuh menyerap nutrisi; dan sel piala di saluran hidung, yang mengeluarkan lendir.

Baik ACE2 dan TMPRSS2 perlu berada di sel yang sama, atau jika bentuk TMPRSS2 yang dapat larut dapat mengambang dan melakukan pekerjaan yang sama. Hal ini bisa menjadi area yang diteliti untuk ke depannya.

Para peneliti mengatakan mengetahui jenis sel target yang paling jelas bisa membantu di masa depan, termasuk penyelidikan terhadap pengembangan obat antivirus potensial untuk memerangi pandemi. "Ini mungkin bukan cerita lengkapnya, tetapi jelas melukiskan gambaran yang jauh lebih tepat daripada tempat lapangan itu berdiri sebelumnya," jelas Ordovas-Montanes.

"Sekarang kita dapat mengatakan dengan tingkat keyakinan tertentu bahwa reseptor ini diekspresikan pada sel-sel spesifik ini dalam jaringan ini," sambungnya.

Sementara itu, pada temuan terbaru peneliti dibuat bingung dengan hasil yang menyebutkan keluarga protein imun (interferon) yang yang biasanya membantu tubuh melawan infeksi, ternyata merangsang gen ACE2 yang menghasilkan protein ACE2. Sayangnya, penyebab terjadinya hal ini masih belum diketahui.

Meski begitu, hal ini merupakan hal yang wajar pada tubuh manusia dan merupakan mekanisme pertahanan alami tubuh kita melawan patogen. Para ilmuwan mengatakan jika SARS-CoV-2 yang berevolusi dapat menargetkan sel-sel lain yang ada dalam tubuh.

"Virus corona dan virus lainnya ada yang benar benar-benar menargetkan gen yang distimulasi interferon sebagai cara untuk masuk ke dalam sel," katanya. "Hal ini tergantung respon dari inang."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait