Banyak Pasien Luar Kota, Risma Geram Warga Surabaya Positif COVID-19 Justru Tak Dapat Tempat di RS
Nasional

Risma menyebut jika pasien dari luar kota yang dirujuk ke Surabaya jumlahnya mencapai 50 persen dari kapasitas rumah sakit. Ia mengimbau agar pasien ODP sebisa mungkin tidak dirujuk ke Surabaya.

WowKeren - Jumlah pasien positif corona (COVID-19) di Surabaya terus bertambah. Namun sayangnya, penambahan jumlah pasien tak dibarengi dengan jumlah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit untuk merawat pasien.

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini bahkan mengungkapkan kekesalannya ini saat berbicara dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) bersama dengan Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) Jawa Timur di Halaman Balaikota Surabaya, Senin (11/5).

Risma geram lantaran warga Surabaya yang terkonfirmasi positif COVID-19 justru tak mendapat tempat di rumah sakit rujukan yang ada. Pasalnya, tempat tidur di rumah sakit tersebut justru banyak yang dipakai untuk merawat pasien dari luar Surabaya.

"Masa di kota sendiri enggak dapat tempat perawatan. Contohnya, di RS Soewandhi, dipenuhi pasien dari luar kota, semuanya dirujuk ke Surabaya," kata Risma. "Sementara, pasien asal Surabaya malah tidak dapat tempat."


Usai pertemuan, Risma memberi keterangan jika jumlah pasien dari luar kota yang dirujuk ke Surabaya jumlahnya mencapai 50 persen dari kapasitas rumah sakit yang ada. "Kalau hitungan saya sampai 50 persen. Datangnya ke UGD. Di Soewandi dan BDH, (langsung) datang ke UGD. Kalau dia OTG dia kemana-mana kan kita juga berat. Jadi kita sampaikan seperti itu," ujarnya.

Oleh sebab itu, Risma mengimbau agar pasien yang memiliki gejala ringan atau ODP sebisa mungkin tidak perlu dirujuk ke Surabaya. Apalagi jika di tempat tinggal pasien yang bersangkutan sudah ada fasilitas rumah sakit.

"Nanti mereka harus ikuti bagaimana protokolnya. Jadi nggak semua orang masuk terus diterima," kata orang nomor satu di Surabaya tersebut. "Padahal protokolnya kan harus diikuti. Kalau sedang-sedang saja kenapa harus dirujuk di rumah sakit Surabaya."

Oleh sebab itu untuk menambah kapasitas bed perawatan pasien corona, Pemkot telah melakukan komunikasi dengan salah satu RS. "Kami sudah mengkomunikasikan dengan rumah sakit Husada Utama, untuk bisa kita gunakan. Ruang hall pertemuannya katanya bisa sampai 500 bed. Bed-nya dari kita nanti kita bantu, kemudian kita bisa gunakan untuk pasien kita," kata Risma.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru