Kembali Memanas, Petinggi Iran Pastikan Pasukan AS 'Angkat Kaki' Dari Timur Tengah
Getty Images
Dunia

Iran kembali menggertak Amerika Serikat (AS). Kali ini, Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menegaskan jika pasukan AS cepat atau lambat akan terusir dari wilayah operasi mereka di Timur Tengah.

WowKeren - Usai berbulan-bulan konflik yang terjadi antara Iran dan Amerika Serikat (AS) mereda. Kali ini Iran kembali menggertak Negeri Paman Sam tersebut.

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, menegaskan jika cepat atau lambat pasukan AS bakal terusir dari wilayah operasi mereka di Timur Tengah.

Dikutip dari Reuters, Khameini yakin jika operasi militer AS di negara Timur Tengah seperti Irak, Suriah, dan Afghanistan bakal melahirkan kebencian. "Pendudukan tentara AS di Irak dan Afghanistan tidak akan terus terjadi, dan mereka akan diusir," kata Khameini dalam keterangan lewat siaran video, Minggu (17/5).

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat Donald Trump telah meminta personel militernya untuk melakukan tindakan tegas terhadap segala upaya provokasi Iran. Pernyataan tersebut kemudian direspons tegas oleh elit militer Garda Revolusi Iran. Pejabat militer Iran, Mayor Jenderal Hossein Salami, menegaskan bakal menghancurkan armada laut AS jika benar-benar mengancam keamanan wilayahnya.


Hubungan Iran dan AS sendiri telah memanas sejak sejak 2018, saat Presiden Donald Trump menarik diri dari perjanjian damai nuklir Iran JCPOA. Padahal hubungan keduanya sempat mesra sebelumnya karena dibekukannya sanksi ke Tehran.

Trump menyebut JCPOA sebagai kesepakatan terburuk yang pernah ada. Ia pun menjatuhkan sanksi ekonomi sehingga Iran mengalami kesulitan ekonomi termasuk dalam menjual minyaknya ke luar.

Hingga puncaknya terjadi ketika serangan drone AS berhasil menewaskan pemimpin militer Iran, Qassem Soleimani, pada 3 Januari lalu. Pernyataan kemudian Khameini membuat hubungan dua seteru kembali memanas.

Ketegangan antara AS-Iran biasanya mempengaruhi harga minyak. Sebelumnya, harga minyak AS West Texas Intermediate (WTI) yang sempat minus di bulan lalu, terkerek naik karena ketegangan keduanya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait