Komentari Pengumuman Kasus Corona Dari Pemerintah, Epidemiolog UI: Kebohongan Terjadi Setiap Hari
Nasional

Pemerintah Indonesia setiap harinya menyampaikan jumlah tambahan kasus per hari, total jumlah kasus COVID-19 keseluruhan, total jumlah pasien meninggal, total jumlah pasien sembuh, dan juga sebaran kasus corona.

WowKeren - Pemerintah Indonesia diketahui memberikan pengumuman terkait perkembangan kasus COVID-19 di Tanah Air setiap harinya. Dalam pengumuman tersebut, disampaikan jumlah tambahan kasus per hari, total jumlah kasus COVID-19 keseluruhan, total jumlah pasien meninggal, total jumlah pasien sembuh, dan juga sebaran kasus corona.

Namun pengumuman perkembangan corona yang dilakukan pemerintah ini mendapat kritik dari ahli epidemiologi Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono. Melalui akun Twitter pribadinya, Pandu menyebut bahwa pengumuman itu dilakukan tidak sesuai dengan ilmu wabah atau epidemiologi.

Selain itu, Pandu juga menyebut bahwa pengumuman tersebut dilakukan tanpa adanya kejelasan kapan sesungguhnya kasus yang diumumkan terjadi. Ia bahkan menyebut adanya kebohongan dalam pengumuman tersebut.

"Setiap hari kita disuguhi dengan angka laporan kasus covid-19. Kita menikmati angka tsb, mempercayai sebagai angka kasus yg terjadi hari itu. Padahal itu hanya pengumuman hasil pemeriksaan lab pcr yg terkofirmasi, tanpa kejelasan kapan sesungguhnya kasus tersebut," cuit Pandu pada Jumat (12/6) hari ini. "Keterlambatan pemeriksaan lab serta keterlambatan sampai diumumkan. Juga berkali-kali ditumpuk pengumumannya. Tidak ada niat mengumumkan dengan benar sesuai dengan ilmu wabah (epidemiologi), prinsip statistik kesehatan publik. Kebohongan terjadi setiap hari, dan publik menikmati."


Pengumuman Corona

Twitter/Pandu Riono

Cuitan Pandu lantas mendapat banyak tanggapan dari warganet. Sejumlah warganet juga mempertanyakan angka yang diumumkan oleh pemerintah.

"Sy jg berfikir, angka 1000an yg kmrn diumumkan itu sbtlnya angka "yg disimpan", sbtlnya mungkin harusnya angka tsb sdh keluar dari kmrn2. Bisa saja umumkan 100, 500, 1000 bhkn sejuta, toh data mrk yg pgang. Ini dmpk negatif kurangnya transparansi dlm pnyajian data," komentar akun @ci***ng. "Penjelasan @drpriono membantu menjawab ketidakpahaman saya terhadap penambahan jml kasus positif di jatim kemaren. Data rilis Pemprov Jatim lebih sedikit 32 dibanding angka nasional," timpal akun @ko***A1.

"Bener banget dok, data yg disampaikan sekarang itu data beberapa hari yg lalu bahkan mungkin berminggu-minggu yg lalu dan lagi lagi karena masalah birokrasi berbelit," tulis akun @Dz***AM. "Iyaaa aku juga bingung. Kalau misalkan seperti itu berarti data yg disuguhkan apakah masih bisa dibilang data aktual? Dan itu bakalan ngaruh ke grafik harian juga. Pusing lah mikirin ginian," tambah akun @ta***dq.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait