Isu PSBB Surabaya Raya Kembali Mencuat, Pemprov Jatim Serahkan ke Pemda
Nasional

Gugus Tugas COVID-19 Jatim mengungkap tingkat serangan di Surabaya merupakan yang terburuk se-Indonesia. Karena itulah muncul desakan agar Surabaya kembali menerapkan PSBB.

WowKeren - Jawa Timur, tepatnya Kota Surabaya masih menjadi daerah dengan perkembangan kasus positif COVID-19 paling mengkhawatirkan di Indonesia. Bahkan belum lama ini Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Timur mengungkapkan seberapa buruknya situasi terkait Corona di Kota Pahlawan.

Hal itu pun memunculkan isu bahwa Surabaya, beserta "daerah penyangga" seperti Kabupaten Gresik dan Sidoarjo, akan menerapkan kembali pembatasan sosial berskala besar (PSBB). Terkait dengan isu itu, Pemerintah Provinsi Jatim pun menyerahkan seluruh keputusan terkait pelaksanaan kembali PSBB kepada masing-masing pemerintah daerah.

"Kami sifatnya hanya memediasi terkait penanganan COVID-19," ungkap Sekretaris Daerah Jatim, Heru Tjahjono, seperti dilaporkan Antara pada Jumat (19/6). "Dan PSBB yang menentukan juga bukan dari Pemprov."

Lebih lanjut, menurutnya sebagai pimpinan, pemerintah kota/kabupaten berhak menentukan apakah akan melakukan kembali PSBB atau tidak. Nantinya Pemprov Jatim, imbuh Heru, hanya akan memfasilitasi dan memediasi keputusan tersebut dengan pemerintah pusat.


Koordinator PSBB Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jatim itu tetapi menekankan pihaknya juga tetap bersinergi dengan pemerintah kabupaten/kota untuk memantau perkembangan kasus. Tetapi, sekali lagi, penetapan apakah daerah akan melakukan PSBB atau tidak kembali ke pemda masing-masing.

Di sisi lain, rencana untuk menerapkan kembali PSBB ini menuai reaksi negatif dari pihak pemerintah Surabaya. Mulai dari Pemerintah Kota Surabaya sampai dewan legislatifnya memilih untuk mengusahakan agar tak kembali menerapkan PSBB.

Seperti anggota DPRD Kota Surabaya, Josiah Michael, yang menilai PSBB bukanlah langkah yang tepat. Sebab menurutnya PSBB hanya menyebabkan kondisi perekonomian masyarakat Surabaya semkain terpuruk.

"Beberapa usulan kami mengenai micro lockdown telah dilakukan oleh Pemkot," ungkap Josiah, Kamis (18/6). "Dalam versi Kampung Tangguh Wani Jogo Suroboyo."

Sementara itu, Gugus Tugas COVID-19 Jatim mengungkap saat ini tingkat serangan Corona di Surabaya merupakan yang tertinggi se-Indonesia. Tak main-main, indeksnya mencapai angka 139,7, atau berarti ada 140 pasien positif Corona diantara 100 ribu orang.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel