Brasil 'Susul' AS Catat Jutaan Kasus Positif Corona, Kini Posisi Kedua Dunia
AP/Leo Correa
Dunia

Brasil dan Amerika Serikat menjadi negara dengan jutaan kasus positif Corona yang sudah terkonfirmasi. Brasil sendiri berada di posisi kedua dunia dengan 1.038.568 kasus positif per Sabtu (20/6).

WowKeren - Amerika Serikat menjadi negara dengan kasus positif Corona terbanyak di dunia. Bahkan analisis statistika menyebut sebanyak 1 juta pasien positif itu dikonfirmasi hanya dalam selang waktu sebulan.

Dan kini Brasil pun resmi menyusul AS menjadi negara dengan jutaan kasus positif COVID-19 terkonfirmasi. Dilansir dari worldometers.info pada Sabtu (20/6) pukul 16.37 WIB, tercatat ada 1.038.568 kasus positif COVID-19 yang sudah dikonfirmasi.

Angka ini praktis membuat Brasil "kokoh" di posisi kedua negara paling terdampak Corona di dunia. Jumlah pasien positif di Brasil pun sekitar 2 kali lipat dari Rusia yang berada di posisi ketiga dengan 576.952 orang.

Tak hanya perkara angka kasus positifnya yang menjadi sorotan dunia. Kementerian Kesehatan Brasil juga mengonfirmasi adanya lonjakan kasus positif harian sampai menembus 54.771 orang.

Kendati demikian, sejumlah pakar meyakini angka kasus positif Corona di Brasil sejatinya jauh lebih tinggi ketimbang ini. Sebab jumlah pengujiannya pun tergolong rendah, seperti bila dibandingkan dengan Rusia yang mencapai 113.751 per 1 juta populasi.


Namun masih ada "kabar baik" di balik krisis yang terjadi. Sebab Kemenkes Brasil menyatakan kurva infeksi virus Corona sudah mulai mengalami penurunan. Hanya saja saat ini laju kasus kematiannya yang tergolong masih tinggi.

Menurut perhitungan AFP berdasarkan angka resmi, sejak awal Juni 2020 rata-rata mencatatkan lebih dari 518 ribu kasus positif dan 19 ribu kematian. Data itu mencakup angka kematian harian dengan lebih dari seribu jiwa dalam empat hari terakhir.

Pengentasan wabah virus Corona di Brasil memang menghadapi sejumlah besar tantangan. Salah satu yang paling alot adalah perihal sang presiden, Jair Bolsonaro yang terus-menerus mengentengkan pandemi virus tersebut.

Bolsonaro tak pernah menerapkan lockdown di negaranya dan mendorong perekonomian tetap berjalan normal. Di sisi lain, Bolsonaro juga mendorong Kemenkes untuk menggunakan hidroklorokuin, senyawa anti-malaria untuk mengobati pasien COVID-19 walau efektivitasnya masih dipertanyakan.

Mantan Menkes Brasil, Luiz Henrique Mandetta, bahkan blak-blakan menyebut warga Brasil menderita dua kali lipat di tengah pandemi. Sebab pemerintah begitu kacau dalam menangani krisis yang terjadi.

"Kementerian Kesehatan dan gubernur negara bagian mengatakan kepada orang-orang supaya tinggal di rumah dan mempraktikkan menjaga jarak," kata Mandetta. "Namun presiden mengatakan dan melakukan hal yang sebaliknya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru