Pemerintah Fokus Tes Corona di 3 Provinsi 'Juara' Ini, Tapi Tak Semua Warga Boleh Ikut
Nasional

Buruknya perkembangan wabah Corona di 3 provinsi itu membuat pemerintah berencana mengadakan tes masif. Namun ternyata tak semua warga di ketiga daerah itu berhak mengakses tesnya.

WowKeren - Hampir setiap hari selama 2 pekan belakangan Indonesia mencatatkan tambahan seribu kasus positif Corona. Kendati wabah ini sudah merata ke seluruh wilayah Indonesia, nyatanya ada beberapa provinsi yang memicu kekhawatiran pemerintah.

Menanggapinya, pemerintah berencana untuk fokus mengadakan tes di tiga provinsi yang dianggap kurva perkembangan wabahnya mengkhawatirkan. Ketiganya adalah Jawa Timur, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Selatan.

Namun nyatanya tak semua warga di provinsi itu berhak mengikuti tes dari pemerintah. Sebab pemerintah akan fokus pada kabupaten/kota yang sangat terdampak, yang akan ditentukan lewat tracing dan verifikasi.

"Nanti Pemda Jawa Timur harus breakdown di kabupaten mana yang perlu dilakukan tes masif, karena basis kita adalah epidomiologi," kata Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona, Achmad Yurianto, Sabtu (20/6). "Kalau DKI Jakarta saja masalah kabupaten Kepulauan Seribu pasti beda dengan Jakarta Pusat jadi perlakuannya tidak bisa sama."


Dengan tegas, Yuri menyatakan tes yang akan dilakukan bersifat masif alih-alih massal. Maksudnya adalah tes besar-besaran akan digelar namun hanya menarget wilayah yang sangat membutuhkan, jadi bukan setiap daerah di provinsi itu akan mengikuti tes.

Selain itu yang berhak mengikuti tes pun hanya yang terjaring dalam tracing oleh pemerintah. Sebab kasus-kasus positif di ketiga provinsi didominasi oleh orang-orang tanpa gejala (OTG).

"Hal yang sama ini kita lakukan di provinsi lain, tes yang dilakukan adalah tes yang masif bukan tes yang massal," jelas Yuri, seperti dikutip dari CNBC Indonesia. "Dari data yang kita kumpulkan 70 persen kasus positif keluhannya minimal, dan dipersepsikan tidak sakit."

Pertambahan kasus di ketiga provinsi yang disebutkan itu memang cukup mengkhawatirkan. Apalagi Jawa Timur yang kerap menjadi "penyumbang" kasus positif harian terbesar, dan bahkan jumlah kasus kumulatifnya nyaris menyamai DKI Jakarta yang sebelumnya dikenal sebagai episentrum wabah.

Bahkan dalam konferensi persnya hari ini, Yuri meminta masyarakat untuk lebih waspada terhadap wabah Corona. Sebab bukan tak mungkin DKI Jakarta dan Jatim bisa mencatatkan sampai 10 ribu kasus positif dalam waktu dekat.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru