Bang Sapri menceritakan kondisinya selama pandemi COVID-19. Tak hanya program televisinya yang mandek, penghasilan warung Bang Sapri serta grup pantun 'Palang Air' juga menurun.
- Neressa Prahastiwi
- Kamis, 16 Juli 2020 - 15:46 WIB
WowKeren - Sapri atau yang akrab disapa Bang Sapri biasa menghiasi layar kaca di program "Pesbukers" dengan pantun khas "Masak Aer". Akan tetapi karena pandemi COVID-19, acara tersebut sudah tidak tayang lagi. Untuk bertahan hidup, Bang Sapri mengandalkan warungnya yang menjual soto mi, nasi uduk, serta bubur.
"Iya betul (enggak kerja selama pandemi). (Program) Lagi off. Mungkin juga abis kali," ujar Bang Sapri kepada Nikita Mirzani. "Kemaren dagang soto aja. Cuma soto kan udah pasti penghasilan udah gitu pendapatan beda ama syuting."
Warung soto Bang Sapri pun ikut mengalami penurunan omset. Oleh sebab itu, hasil jualan di warung Bang Sapri hanya dapat digunakan untuk membayar karyawan dan sewa kontrakan.
"Ada pengurangan lah. Dagang tetep, cuma tadinya 10 kilo 15 kilo, jadi paling 5 kilo," ungkap Bang Sapri. "Ya buat bayar karyawan aja sama bayar kontrakan. Paling sisanya dikit tabungin di pengajian."
Untuk menambah penghasilan, Bang Sapri kini juga berjualan sepeda bekas. "Jualan aja, di warung aja. Trus ada penambahan juga jual sepeda. Sepeda-sepeda bekas, saya cari di pelosok-pelosok. Lumayan, kemarin yang sepeda lipet laku tuh. Lumayan buat tambahan modal dikit," cerita pria asal Bogor ini.
Bang Sapri mengaku sedih karena tidak lagi bisa syuting setiap hari seperti sebelumnya. Akan tetapi, Bang Sapri tetap bersyukur karena masih mendapat undangan dari beberapa stasiun televisi yang dapat membantu perekonomian keluarganya.
"Ya sedih juga. Dulu tiap hari enggak berhenti-henti tuh, masak aer. Sedih juga sih enggak syuting," tuturnya. "Sebulan ini paling cuma kayak bulan kemarin cuma dapet dua doang. Ya lumayan dah ada buat beli keperluan bulanan."
Bang Sapri sebenarnya juga memiliki grup pantun "Palang Pintu" untuk acara pernikahan. Namun karena pandemi COVID-19, banyak jadwal terpaksa dibatalkan. "Itu ada beberapa orang yang udah ngasih DP. DP-nya udah saya makan. Saya kan kagak enak," pungkas Bang Sapri.
(wk/nere)
