Vaksin Corona Sinovac Tiongkok: Siap Diproduksi RI Awal 2021, Harga Per Dosis Hampir Rp 150 Ribu
Nasional

Vaksin hasil kerjasama BUMN Bio Farma dan Sinovac Tiongkok sudah siap diujikan terhadap 1.620 orang Indonesia pada Agustus mendatang. Berikut beberapa fakta terbaru soal vaksin itu.

WowKeren - Diketahui vaksin antivirus Corona yang diproduksi atas kerjasama Indonesia dan perusahaan bioteknologi Sinovac dari Tiongkok sudah memasuki tahap uji klinis III. Sedianya sebanyak 1.620 subjek uji dari Indonesia disiapkan untuk mendapatkan injeksi vaksin tersebut.

Terkait dengan produksinya nanti, Indonesia memastikan vaksin bisa diproduksi sendiri oleh BUMN Bio Farma selama sudah lolos uji klinis. "Tidak ada paten dalam kerja samanya," jelas Sekretaris Perusahaan Bio Farma, Bambang Heriyanto, Selasa (22/7) malam.

Sebagai informasi, hak paten adalah hak eksklusif inventor atau penemu atas invensi selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan pihak lain untuk melaksanakan temuannya. Karena tak dipatenkan, maka Bio Farma bisa memproduksi vaksin dengan formula itu secara mandiri tanpa perlu impor dari Tiongkok.

Sedianya uji klinis akan dimulai pada Agustus 2020 mendatang dan dilaksanakan selama 6 bulan. Bila lancar, Direktur Utama Bio Farma, Honesti Basyir, mengaku sudah menargetkan produksi vaksin dimulai pada kuartal I 2021 mendatang.


"Apabila uji klinis vaksin COVID-19 tahap ketiga lancar, maka Bio Farma akan memproduksinya pada kuartal I 2021 mendatang," jelas Honesti, seperti dilansir dari CNN Indonesia. Oleh karenanya, saat ini Bio Farma pun sudah mulai mempersiapkan fasilitas produksi dengan kapasitas maksimal mencapai 250 juta dosis.

Namun tentu menjadi pertanyaan juga, berapa besar nominal yang harus dirogoh untuk bisa mendapatkan vaksin tersebut. Bio Farma sebagai perusahaan yang akan memproduksi vaksin menyebut masih melakukan perhitungan, namun saat ini estimasinya berada di rentang Rp 72.500 sampai Rp 145 ribu per dosisnya.

"Harga vaksin masih kami hitung, untuk perkiraan sementara estimasi USD 5 sampai USD 10," kata Bambang. Namun nantinya rentang harga itu masih bisa berubah.

Di sisi lain, uji klinis terhadap 1.620 orang akan menjalani uji coba vaksin COVID-19. Pada kesempatan berbeda, Dirut Bio Farma Honesti Basyir menyebut subjek pengujian vaksin berada pada rentang usia 18 sampai 59 tahun. Sedangkan peneliti dari FK UNPAD, Profesor Kusnandi Rusmil, menyatakan vaksin COVID-19 ini akan diberikan kepada subjek yang sehat dan bebas riwayat infeksi virus SARS-CoV-2.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait