Korea Selatan Resmi Resesi, Pakar Ungkap Efeknya ke Indonesia
Pixabay
Nasional

Ekspor Korsel anjlok dilaporkan anjlok karena adanya pandemi corona (COVID-19). Selain itu, aturan pembatasan sosial untuk menekan penularan COVID-19 juga membuat kinerja pabrik di Korsel lumpuh.

WowKeren - Korea Selatan jatuh ke dalam jurang resesi pada kuartal II tahun 2020 ini. Ekonomi Korsel yang mengalami penurunan terburuk dalam lebih dari dua dekade menjadi penyebabnya.

Melansir Reuters pada Kamis (23/7), ekspor Korsel anjlok dilaporkan anjlok karena adanya pandemi corona (COVID-19). Selain itu, aturan pembatasan sosial untuk menekan penularan COVID-19 juga membuat kinerja pabrik di Korsel lumpuh.

Menurut Bank of Korea, ekonomi Korsel menyusut ke angka -3,3 persen. Angka ini merupakan kontraksi paling tajam yang dialami Korsel sejak kuartal I tahun 1998. Penyusutan tersebut juga lebih besar dibanding prediksi Reuters sebelumnya yang memperkirakan angka -2,3 persen.

Korsel menyusul Jepang, Thailand, dan Singapura yang telah lebih dulu memasuki masa resesi teknis. Meski demikian, analis dan pembuat kebijakan di Korsel melihat prospek pemulihan yang akan lebih cepat daripada negara-negara tetangganya.


"Mungkin bagi kita untuk mengalami rebound seperti Tiongkok pada kuartal III karena pandemi melambat dan aktivitas produksi luar negeri, sekolah, serta rumah sakit berlanjut," terang Menteri Keuangan Korsel, Hong Nam-ki, setelah data tersebut dirilis. Pernyataan Hong Nam-ki ini merujuk pada Tiongkok yang kembali mengalami pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2020 usai mengalami kemerosotan di awal tahun.

Lantas, apakah resesi yang dialami Korsel ini akan berdampak ke Indonesia? Menjawab pertanyaan tersebut, Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, menjelaskan bahwa Korsel bukan mitra dagang utama Indonesia.

"Saya kira peranan Korsel dalam perdagangan kita memang tidak terlampau besar termasuk di investasi sebenarnya tidak terlampau besar," jelas Tauhid dilansir detikcom. "Tetapi apakah pengaruhnya ke resesi? Saya kira ada tapi mungkin relatif sedikit."

Menurut Tauhid, resesi Singapura berdampak lebih besar ke Indonesia dibanding resesi Korsel. Pasalnya, Singapura merupakan salah satu mitra dagang Indonesia.

"Singapura jelas karena Singapura kan porsi perdagangannya dari kita lebih kuat," pungkas Tauhid. "Yang kedua investasi, memang investasi agak lumayan masih positif karena memang resesi di Singapura sudah mulai terjadi di triwulan I dan II dan diperkirakan triwulan III masih resesi."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru