Tiongkok Siap Utangi Negara Lain yang Ingin Punya Akses Vaksin COVID-19
Pixabay
Dunia

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, saat melangsungkan pertemuan virtual dengan menteri luar negeri dari negara-negara Amerika Latin dan Karibia.

WowKeren - Pemerintah Tiongkok mengatakan akan memberikan pinjaman sebesar USD 1 miliar atau sekitar Rp14,6 triliun (dengan kurs Rp14.600 per 1 dolar AS) kepada negara-negara Amerika Latin dan Karibia. Dana itu diberikan agar mereka memiliki akses vaksin COVID-19.

Pernyataan tersebut disampaikan Menteri Luar Negeri (Menlu) Tiongkok, Wang Yi, saat melangsungkan pertemuan virtual dengan menteri luar negeri dari negara-negara Amerika Latin dan Karibia pada Kamis (23/7) waktu setempat. Meksiko, Argentina, Barbados, Cile, Kolombia, Kosta Rika, Kuba, Republik Dominika, Ekuador, Panama, Peru, Trinidad dan Tobago, dan Uruguay adalah sejumlah negara yang berpartisipasi dalam pertemuan tersebut.

Sebelumnya Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard, memang telah menyampaikan perihal rencana Tiongkok meminjamkan dana untuk akses vaksin. Ebrard juga mengatakan bahwa vaksin yang dikembangkan oleh Tiogkok akan menjadi barang publik dan dapat diakses secara global.

"Menlu Tiongkok menekankan bahwa vaksin yang dikembangkan di negaranya akan menjadi barang publik untuk akses universal, dan bahwa negaranya akan memberikan pinjaman satu miliar dolar AS untuk mendukung akses negara-negara di kawasan itu," kata Ebrard.


Sedangkan menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Wang Wenbin, pertemuan para menteri luar negeri tersebut bertujuan mengonsolidasikan konsensus antara kedua belah pihak untuk bersama-sama memerangi pandemi. Di sisi lain, kegiatan tersebut akan memperkuat rasa saling percaya di bidang politik dan menegakkan multilateralisme.

"Ketika pandemi COVID-19 mendatangkan malapetaka di seluruh dunia, Tiongkok dan negara-negara Amerika Latin serta Karibia, meskipun terpisah lautan, telah berdiri bersama melawan musuh bersama ini dan melakukan kerja sama yang praktis serta efektif untuk kepentingan semua rakyat kita," kata Wang Wenbin dalam pernyataan resmi.

Sebagai informasi tambahan, kasus COVID-19 di Amerika Latin telah menembus angka empat juta. Brasil dan Peru merupakan dua negara paling terpukul serta melaporkan lonjakan kasus signifikan.

Berdasarkan data statistik Worldometers.info, Brasil telah mencatatkan sebanyak 2,231,871 kasus COVID-19 serta 82,890 korban jiwa. Sementara Peru telah mencatatkan 366.550 kasus serta 17.445 kematian.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait