6 Negara Maju Ini Jatuh ke Jurang Resesi, Bagaimana Nasib Indonesia?
Nasional

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada enam negara yang resmi terkena resesi imbas wabah corona (COVID-19). Negara-negara tersebut masuk ke dalam kelompok high income countries menurut Bank Dunia.

WowKeren - Pandemi virus corona (COVID-19) berdampak buruk pada ekonomi global. Pasalnya, banyak negara maju yang terkena resesi setelah pertumbuhan ekonomi mereka minus pada dua kuartal berturut-turut.

Hingga saat ini, setidaknya sudah ada enam negara yang sudah mengumumkan pertumbuhan ekonomi mereka minus, bahkan terhitung sejak akhir 2019. Negara-negara tersebut bahkan digolongkan oleh Bank Dunia ke dalam high income countries alias negara-negara maju dalam hal pendapatan per kapita.

Negara maju pertama yang tengah mengahadapi jurang resesi adalah Singapura. Pada kuartal II 2020, perekonomian Negeri Singa tersebut telah terpuruk hingga minus 41,2 persen (qtq). Sementara secara tahunan, PDB anjlok 12,6 persen. Sedangkan kuartal I 2020, minus 3,3 persen (qtq).

Kemudian ada Korea Selatan yang baru-baru ini menyatakan jika negaranya resmi mengalami resesi. Dimana pertumbuhan ekonomi pada pada kuartal II 2020 sebesar minus 3,3 persen (qtq). Angka itu turun lebih dalam dari kuartal yang minus 1,3 persen. Ini merupakan resesi ekonomi pertama kalinya bagi Korea Selatan dalam 37 tahun setelah 1963.

Kemudian ada Jepang yang mengalami resesi lagi setelah lima tahun. Pada kuartal I 2020 perekonomian Negeri Sakura tersebut telah minus 0,9 persen. Sementara pada kuartal sebelumnya yakni ke IV di 2019, ekonominya minus 1,9 persen.


Jerman juga mengalami resesi dengan perekonomian yang mengalami kemrosotan hingga minus 2,2 persen pada kuartal I 2020. Angka ini bahkan lebih para dibandingkan kuartal IV 2019 yang minus 0,1 persen.

Disusul Prancis yang pertumbuhan ekonominya menginjak angka minus 5,8 persen pada kuartal I 2020. Ini merupakan yang terburuk sejak sejak 1949. Pada kuartal IV 2019, ekonomi Jerman sudah minus meski tak sedalam di awal 2020, yakni minus 0,1 persen.

Terakhir ada Italia yang sudah memasuki resesi sejak kuartal I 2020. Pertumbuhan ekonomi dilaporkan minus 4,7 persen, lebih buruk dari kuartal IV 2019 yang minus 0,3 persen. Ini merupakan ekonomi terburuk sejak 1995.

Lantas bagaimana nasib Indonesia? Apakah akan ikut jatuh ke jurang resesi seperti negara-negara tersebut?

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengakui tantangan ekonomi akibat pandemi virus corona, lebih berat dari yang diperkirakan sebelumnya. Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memprediksi, pada kuartal II 2020 ekonomi nasional minus 4,3 persen. Sedangkan pada kuartal III 2020 pertumbuhan ekonomi ada di kisaran minus 1 persen sampai positif 1,2 persen.

Jika kuartal III benar minus, maka Indonesia terkena resesi karena di kuartal II hampir bisa dipastikan akan minus cukup dalam. Karenanya Sri Mulyani tetap mewaspadai ancaman gelombang resesi. "Untuk itu kita juga perlu waspadai, bagaimana pun juga, agent of growth kita konsumsi, investasi, ekspor," tegasnya.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru