Khofifah Diminta Tak Terburu-Buru Klaim Jatim Lewati Puncak Pandemi Corona
Nasional

Pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo, meminta agar Gubernur Jatim Khofifah tak terburu-buru membuat klaim tersebut.

WowKeren - Gubernur Khofifah Indar Parawansa telah menyatakan bahwa provinsi Jawa Timur telah melewati fase puncak penularan virus corona (COVID-19). Namun, pakar epidemiologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, dr Windhu Purnomo, meminta agar Khofifah tak terburu-buru membuat klaim tersebut.

"Sebetulnya masih belum kalau puncak pandemi," terang Windhu dilansir CNN Indonesia pada Rabu (29/7). "Kita enggak boleh keburu mengatakan pandemi sudah mulai menurun, belumlah belum."

Menurut Windhu, ada sejumlah hal yang perlu ditekan sebelum puncak corona bisa disebut telah terlewati. Beberapa di antaranya adalah tingkat kematian (case fatality rate/CFR) dan positivity rate yang kini dinilai masih tinggi.

"Tingkat kematian Jatim masih tinggi, masih 7,8 persen. Targetnya 2 persen, nasional sudah 4,4 persen," tutur Windhu. "Jatim masih di atas nasional dan masih jauh dari 2 persen, ini harus dikejar."

Untuk positivity rate, Jatim disebut Windhu masih berada di angka yang tinggi, yakni mencapai 17 persen. Windhu menjelaskan bahwa angka ini perlu ditekan lantaran masih melebihi batas ambang ideal yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 5 persen.


"Positivity rate ini harus dikejar," tegas Windhu. "Ini menunjukkan bahwa insidensi (jumlah kasus baru) juga masih tinggi, angka kejadian masih tinggi, dari yang diperiksa yang positif masih lebih dari 15 persen."

Namun demikian, Windhu menjelaskan bahwa Jatim memiliki sejumlah hal yang menunjukkan harapan baik. Yang pertama adalah tingkat reproduksi efektif (Rt) penularan COVID-19 Jatim yang telah mengalami penurunan dalam sepekan terakhir.

"Rt sudah lumayan, sudah 0,7. Sudah di bawah satu, tapi masih enam hari," ungkap Windhu. "Kan kita harus (mempertahankan) 14 hari."

Selain itu, tingkat kesembuhan COVID-19 yang terus mengalami penambahan signifikan di Jatim juga menjadi harapan baik. Namun demikian, Windhu menilai hal ini sebagai sesuatu yang wajar lantaran tingkat kesembuhan corona di seluruh negara memanglah cukup tinggi.

"Kalau kesembuhan yang memang segitu, 90 persen itu sembuh," pungkas Windhu. "Maka yang harus ditekan ini adalah angka kematian."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru