Bukan Remdesivir, Taiwan Gunakan Dexamethasone Untuk Tangani COVID-19
Dunia

Taiwan menyetujui penggunaan dexamethasone untuk menangani persoalan virus corona (COVID-19) sementara waktu. Hal ini disebabkan kelangkaan persediaan remdesivir di pulau otonom tersebut.

WowKeren - Taiwan menyetujui penggunaan dexamethasone untuk menangani persoalan virus corona (COVID-19) sementara waktu. Dexamethasone sendiri merupakan obat untuk mengatasi peradangan, reaksi alergi, dan dan penyakit autoimun.

Adapun kelebihan dexamethasone adalah harganya lebih murah. Selain itu, kebijakan ini terpaksa ditempuh lantaran persediaan remdesivir mulai langka di pulau otonom tersebut.

Sekedar informasi, kelangkaan akan remdesivir terjadi lantaran Amerika Serikat membeli hampir seluruh persediaan di dunia. Wakil Direktur Jenderal Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan, Chuang Jen-hsiang mengatakan bahwa para ahli kesehatan telah memutuskan dexamethasone sementara dapat digunakan untuk mengobati pasien COVID-19.

Hanya saja, ada serangkaian prosedur yang harus dilalui sebelum pasien dapat menerima obat tersebut. Sebelumnya, Taiwan mengumumkan 476 kasus positif baru dan tambahan tujuh korban jiwa akibat COVID-19. Sebagian besar kasus baru berasal dari luar negeri dan hampir seluruh pasien telah sembuh.


Otoritas kesehatan di Taiwan berhasil menekan angka penularan dan kematian berkat langkah pencegahan yang cepat dan efektif. Kantor Berita Pusat Taiwan pada pekan ini memberitakan persediaan remdesivir cukup rendah. Remdesivir merupakan obat yang dikembangkan oleh perusahaan biofarmasi AS, Gilead.

Taiwan mulanya telah memesan 2.000 dosis remdesivir yang seharusnya tiba pada akhir Juli, tetapi hanya 78 dosis yang tersedia. Dosis tersebut hanya dapat diberikan ke 54 pasien dengan gejala parah, demikian laporan kantor berita resmi Taiwan.

Remdesivir merupakan satu-satunya obat yang disetujui oleh Uni Eropa untuk diberikan ke pasien COVID-19 dengan gejala parah. Sedangkan dexamethasone merupakan obat pertama yang dapat menyelamatkan nyawa pasien COVID-19 menurut hasil penelitian di Inggris.

Menurut peneliti, temuan itu merupakan terobosan dalam upaya menekan korban jiwa akibat pandemi COVID-19. Selain itu, Jepang juga telah menyetujui penggunaan dexamethasone untuk pasien COVID-19 pada bulan Juli lalu.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru