Tiongkok Dibuat Geger Wabah Virus Tick Borne Saat Corona Belum Usai, Apa Itu?
Getty Images
Dunia

Tiongkok mengonfirmasi endemi virus baru, yakni tick borne disease yang ditularkan lewat gigitan kutu. Endemi ini pernah ditemukan sebelumnya pada 2009 silam.

WowKeren - Hingga saat ini diketahui belum ada negara yang benar-benar bisa mengendalikan wabah virus Corona. Bahkan Tiongkok sebagai negara yang terlebih dahulu "diguncang" COVID-19 masih berjibaku dengan gelombang kedua wabah infeksi saluran pernapasan tersebut.

Namun di tengah situasi tersebut, Tiongkok malah dihadapkan dengan infeksi baru yang tak kalah menular. Dilansir Global Times, infeksi yang bermula dari gigitan kutu lalu menular dari orang ke orang itu secara tiba-tiba muncul di Tiongkok.

Sampai Kamis (6/8) waktu setempat, sebanyak 37 orang di Provinsi Jiangsu, Tiongkok Timur didiagnosis dengan Severe Fever with Thrombocytopenia Syndrome alias demam parah. Bahkan ke-37 orang ini terkonfirmasi dalam rentang waktu sangat singkat.

Gejala penyakit ini disebabkan oleh virus baru (novel bunya virus) yang dibawa oleh tick atau kutu. Lebih tepatnya virus tick borne lah yang menginfeksi tubuh manusia lewat gigitan serangga ini.


Dikutip dari jurnal yang diterbitkan Science Direct pada Jumat (7/8), ada beberapa gejala klinis yang bisa diamati untuk infeksi tick borne. Pertama, SFTS akibat tick borne ditandai dengan sindrom demam akut dengan suhu di atas 38 derajat Celsius.

Lalu yang menjadi ciri-ciri utama adalah pasien mengalami trombositopenia (kekurangan trombosit) dan leukopenia (kekurangan sel darah putih / leukosit). Tentu saja mereka yang mengalami gejala ini harus diperiksa riwayatnya, yakni apakah pernah digigit kutu, terutama bila tinggal di daerah endemik.

Demam parah dengan sindrom trombositopenia (atau dikenal juga sebagai SFTS) sebelumnya pernah ditemukan di Tiongkok Tengah pada 2009 silam. Kala itu SFTS diidentifikasi sebagai penyakit yang memiliki kemiripan gejala klinis dan epidemiologis dengan anaplasmosis yang juga disebabkan oleh gigitan kutu.

Namun ternyata SFTS yang berkembang di tengah masyarakat kini pun ada dua jenis. Yang pertama adalah SFTS yang berasal dari infeksi virus novel phlebovirus, sementara yang sekarang viral di Tiongkok diidentifikasi sebagai virus dari "keluarga" Bunyaviridae.

Chinese Medical Association Publishing House Ltd. melaporkan beberapa gejala seperti demam akut, malaise parah, perut mual, muntah, diare, serta trombositopenia atau leukopenia. Namun untuk mengonfirmasinya diperlukan identifikasi dengan RT-PCR.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait