Bio Farma Tegaskan Uji Klinis Vaksin Corona Sinovac Tak Akan Gagal, Kok Bisa?
Nasional

Uji klinis fase III vaksin Corona buatan Sinovac, Tiongkok sudah dimulai sejak Selasa (11/8) kemarin. Bio Farma sendiri meyakini uji klinis ini tak akan gagal karena alasan berikut.

WowKeren - Perusahaan bioteknologi Sinovac dan BUMN Bio Farma sudah resmi memulai uji klinis fase III vaksin COVID-19 di Kota Bandung. Sedianya melibatkan 1.620 relawan, sebanyak 19 orang sudah disuntik pada Selasa (11/8) kemarin.

Pada kesempatan tersebut, Ketua Tim Peneliti Uji Klinis Vaksin COVID-19 dari Universitas Padjajaran, Prof Kusnandi Rusmil menegaskan tak ada istilah gagal dalam uji klinis vaksin. Sebab menurutnya saat ini sudah masuk ke fase III uji klinis, yang mana semestinya tak menimbulkan efek samping.

"Diduga selama ini nggak ada efek sampingnya, kan ini yang ketiga," jelas guru besar di Fakultas Kedokteran Unpad itu, Selasa (11/8). "Kalau banyak efek sampingnya, dari dulu sudah tidak bisa lagi, (kan) sekarang ketiga."

Lagipula, imbuh Kusnandi, hanya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang berhak menentukan gagal atau tidaknya suatu vaksin. Itu pun harus melihat hasil uji klinis di beberapa negara selain Indonesia, seperti India, Brasil, Bangladesh, dan Turki.


"Tidak ada orang yang bisa ngomong ini gagal, yang bisa cuma WHO," terang Kusnandi, dilansir dari Tribun News, Kamis (13/8). "Karena akan diberikan kepada semua orang, jadi yang bertanggung jawab adalah WHO, makanya (ada uji klinis) di beberapa tempat."

Pada kesempatan itu, Kusnandi pun menjelaskan tahapan yang harus dilalui ke-19 peserta uji klinis vaksin selepas diinjeksi satu kali dosis pada Selasa (11/8) kemarin. Nanti relawan diminta datang lagi 14 hari setelah penyuntikan untuk mendapat suntikan kedua.

Setelah dua kali disuntik, baru enam bulan kemudian diperiksa kondisinya. "Jadi habis dua kali suntik, diambil darah, terus akhirnya diperiksa lagi darahnya," terang Kusnandi.

Biasanya relawan akan mengalami dua jenis efek samping usai mendapat suntikan vaksin, yakni lokal dan sistemik. "Kalau lokal bengkak, berapa besar bengkaknya, nanti kita lihat. Kalau sistemik, panas, berapa panasnya, jadi gitu, mereka semua lapor," pungkasnya.

Namun salah seorang relawan uji klinis vaksin COVID-19 mengaku tak mengalami efek samping seperti yang disampaikan Kusnandi. Malah ia mengalami efek mengejutkan lain 24 jam pasca disuntik.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait