Jerinx Sebut Ada Ibu Kehilangan Janin Karena Prosedur Rapid Test, Fakta yang Beredar Mengejutkan
Instagram
Selebriti

Jerinx SID ngotot sebut ada ibu yang kehilangan janinnya gara-gara prosedur rapid test yang dianggap menyusahkan masyarakat. Beredar fakta yang justru bertolak belakang.

WowKeren - Jerinx SID akhirnya resmi ditahan Ditreskrimsus Polda Bali atas kasus ujaran kebencian dan pencemaran nama baik. Lelaki bertato ini mengatakan dirinya tidak keberatan dipenjara asalkan tidak ada lagi ibu-ibu yang kehilangan bayinya karena prosedur rapid test.

"Saya sekarang di sel tidak apa yang penting tidak ada lagi ibu–ibu bersalin yang kehilangan bayi atau calon bayinya hanya gara–gara prosedur rapid test," ucap Jerinx beberapa waktu lalu.

Aksi Jerinx yang menyebut IDI (Ikatan Dokter Indonesia) adalah kacung WHO diakui sang kuasa hukum semata-mata murni bentuk kepeduliannya atas kondisi saat ini. Hal ini lantaran menurutnya masyarakat terkesan dipersulit dan harus melalui prosedur rumit saat ingin memperloeh layanan kesehatan.

Namun baru saja, media sosial kembali dihebohkan dengan beredarnya postingan sebuah akun Facebook yang mengungkap kronologi sebenarnya. Akun tersebut tampaknya adalah salah satu tenaga medis yang berada di rumah sakit yang dimaksud Jerinx. Ia membeberkan fakya yang justru bertolak belakang dengan pernyataan Jerinx.

Unggahan tersebut juga sempat di-repost oleh beberapa akun gosip di Instagram, salah satunya @ifotainment, Jumat (14/8). Dalam postingan terebut, pemilik akun seolah ingin menentang pernyataan dari Jerinx yang menurutnya tidak benar.


"Ibu hamil yang dimaksud JRX datang untuk persalinan ke sebuah RS Diperiksa Rapid Test, akhirnya dirujuk ke RS Rujukan COVID 19 untuk swab dan persalinan," isi tulisan tersebut. "Saat dirujuk belum waktunya melahirkan, janin masih sehat. Bukannya nurut, beliau (ibu hamil) menunda datang, malah pergi ke RS lain ketika janin sudah tidak ada gerakan dan berbohong soal pernah dapat hasil rapid test."

Postingan tersebut juga mengatakan bahwa Jerinx sangat memaksakan pembelaannya terhadap janin yang meninggal disebut karena prosedur rapid test. Pemilik akun dengan tegas menjelaskan bahwa janin tersebut memang sudah tak bernyawa karena kesalahan sang ibu.

"JRX ditahan masih memaksakan pembelaannya bahwa janin mati gara-gara rapid test. Padahal janin meninggal karena sang ibu nggak nurut dirujuk ke RS rujukan COVID 19," lanjutnya.

Di akhir postingannya, pemilik akun tersebut seolah ingin kembali menegaskan jika cara Jerinx sangat salah dan tak berlogika. Pasalnya, jika sang ibu tidak di rapid test, maka kemungkinan dia akan tertular dan membahayakan janinnya jauh lebih besar. Karena pihak rumah sakit tak tahu apakah ia reaktif atau tidak, dan akhirnya ia akan ditempatkan di ruangan umum yang justru akan semakin membahayakan nyawanya dan banyak orang lainnya.

Unggahan ini langsung banyak dikomentari oleh warganet. Banyak yang mengaku bingung harus percaya dengan pihak mana. Namun, tak sedikit pula yang malah besyukur jika Jerinx akhirnya dipenjara.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru