Klaster Pesantren Di Banyuwangi, Ini Kronologi 77 Santri Positif Corona
Nasional

Klaster penyebaran virus corona kembali muncul di salah satu pondok pesantren Banyuwangi. Begini kronologi sebanyak 77 santri dinyatakan positif terinfeksi COVID-19.

WowKeren - Sebuah pondok pesantren di Kabupaten Banyuwangi dilaporkan telah menjadi klaster penyebaran virus corona (COVID-19). Dinas Kesehatan Banyuwangi mengatakan sudah ada 77 santri yang dinyatakan positif terinfeksi virus corona dalam klaster Ponpes Darussalam Blokagung.

Juru bicara Ponpes Darussalam Blokagung, Nihayatul Wafiroh telah mengkonfirmasi hal tersebut. Ia menjelaskan kronologi penularan virus corona yang terjadi di lingkungan pesantrennya.

Awal Agustus 2020, sejumlah santri yang berada di Pondok Pesantren mengeluh sakit. Kemudian dalam 10 hari berikutnya, jumlah santri yang mengeluh sakit semakin melonjak.

Nihayatul mengatakan pihaknya langsung melakukan isolasi di dua lokasi berbeda demi mengantisipasi penularan virus corona. Sedangkan sejumlah santri lainnya ada yang memilih untuk pulang ke rumah karena sakit. Sebelum pulang, mereka diminta melakukan rapid test di puskesmas terdekat.


Hasilnya, tiga santri mendapatkan hasil reaktif pada 14 Agustus 2020 lalu. Mengetahui hal ini, pihak pondok pesantren langsung melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Banyuwangi untuk melakukan rapid test massal pada Minggu (16/8) lalu.

Sebanyak 502 santri kemudian menjalani rapid test yang diadakan Dinas Kesehatan Banyuwangi. Hasilnya, 92 santri dinyatakan reaktif dan langsung diminta menjalani isolasi mandiri malamnya. Nihayatul mengungkapkan jika santri yang paling banyak reaktif berasal dari Pondok Pesantren Perempuan.

”Total ada 502 santri yang mengikut rapid test, jelas Nihayatul seperti dilansir dari Kompas, Jumat (21/8). “Mereka adalah hasil tracing dari 3 santri yang reaktif dan para santri yang sedang sakit. Semua santri yang reaktif adalah santri putri dan sebagian besar mereka tanpa gejala.”

Pihak pondok pesantren sendiri melakukan beberapa langkah dalam menangani santri yang terinfeksi virus corona. Santri positif COVID-19 dengan gejala agak berat langsung dipisahkan dalam santri positif tanpa gejala. Saat ini, ada 6 santri yang dirawat di rumah sakit, sedangkan sisanya di pondok pesantren.

Sementara itu, santri positif corona tanpa gejala hanya diminta melakukan isolasi mandiri. Selain itu, pihak pondok pesantren juga melakukan pembatasan kunjungan wali santri dan tidak menggelar shalat Jumat selama dua pekan ke depan serta penutupan tempat ziarah sesepuh pesantren bagi masyarakat umum.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru