Longgarkan Lockdown, Selandia Baru Izinkan Pertemuan 100 Orang
Dunia

Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mencabut semua aturan pembatasan terkait wabah COVID-19 di seluruh wilayah kecuali Auckland. Pemerintah setempat juga memperbolehkan pertemuan maksimal 100 orang

WowKeren - Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern pada Senin mencabut semua aturan pembatasan terkait wabah COVID-19 di seluruh wilayah, kecuali Auckland. Hal ini dilakukan karena dinilai berhasil mengendalikan penyebaran virus corona gelombang kedua.

"Tindakan kami secara kolektif telah berhasil mengendalikan virus," kata Ardern dalam konferensi pers, Senin (21/9). Pemerintah setempat pun telah memberi izin kegiatan yang melibatkan orang banyak.

Pelonggaran pembatasan kali ini berarti mengizinkan pertemuan massal, termasuk tak ada pembatasan dalam pertandingan rugbi antara Selandia Baru dan Australia pada 11 Oktober. Dilansir AFP, pelonggaran peringatan berarti pemerintah menurunkan larangan pertemuan sosial mulai Rabu (23/9) dari sebelumnya hanya 10 orang menjadi 100 orang.

Pelonggaran kali ini diberikan setelah Selandia Baru melewati 102 hari tanpa ada penularan komunitas sejak memberlakukan lockdown pada Maret hingga Mei lalu. Kendati melakukan pelonggaran, Ardern mengatakan masih berupaya untuk menekan penularan infeksi virus corona.


"Analisis yang dilakukan Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa pada akhir bulan ini, masih ada peluang 50-50 untuk memberantas COVID-19 sekali lagi," ujarnya.

Ardern menerangkan pelonggaran tak berlaku bagi Auckland karena hingga kini belum mengetahui asal penularannya. Pejabat kesehatan memastikan enis virus yang ada saat ini berbeda dengan pandemi di awal tahun.

Ia mengatakan akan meninjau kembali pelonggaran kali ini dalam waktu dua pekan ke depan. Negara berpenduduk 1,5 juta jiwa itu hingga saat ini melaporkan 1.815 kasus corona dengan 25 kematian.

Sementara itu, meski sukses berulang kali melawan pandemi virus corona, tak menjamin jika perekonomian Selandia Baru juga baik-baik saja. Diketahui, Selandia Baru terungkap mengalami resesi karena ekonominya pada Kuartal II 2020 mengalami kontraksi yang cukup dalam. Produk Domestik Bruto (PDB / GDP) negara di selatan Australia itu terkontraksi sampai 12,4 persen secara year of year (yoy).

Sementara secara kuartalan, ekonomi Selandia Baru terjun bebas sampai 12,2 persen. The Reserve Bank of New Zealand pun memprediksi terjadi penurunan ekonomi secara kuartalan dan tahunan sampai sebesar 14 persen.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait