Novel Baswedan mengaku merasa kehilangan atas pengunduran diri Febri Diansyah dari KPK. Menurutnya Febri adalah sosok yang yang sangat berdedikasi dalam bekerja.
- Zodiak Yanuarita
- Jumat, 25 September 2020 - 11:17 WIB
WowKeren - Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan ikut menanggapi terkait pengunduran diri Febri Diansyah dari jabatan Kepala Biro Humas KPK. Novel mengaku merasa kehilangan atas pengunduran diri Febri.
Menurutnya, selama ini, Febri adalah sosok yang yang sangat berdedikasi dalam menjalankan pekerjaannya di KPK. "Iya, tentu sedih. Sebagai kawan, saya mengetahui bahwa Mas Febri selama ini bekerja baik dan berdedikasi," kata Novel, Kamis (24/9).
Lebih jauh, ia menyinggung soal semangat pemerintah dalam memberantas korupsi saat ini. Novel mengingatkan jika pemerintah dan KPK saat ini tidak sungguh-sungguh mendukung pemberantasan korupsi, maka orang-orang yang memiliki semangat memberantas korupsi akan mencari jalannya sendiri.
"Bila pemerintah tidak mendukung dan KPK tidak tampak sungguh-sungguh berantas korupsi," jelas Novel. "Orang yang memilih jalan untuk berjuang dalam rangka memberantas korupsi akan meninggalkan gelanggang yang tidak ada harapan."
Sementara itu, eks pimpinan KPK Laode M. Syarif juga menyesalkan mundurnya Febri dari Lembaga Antirasuah itu. Menurutnya, Febri adalah aset penting dalam menjaga marwah dan martabat KPK. "Febri Diansyah bukan hanya sebagai pegawai KPK tapi dia adalah ‘wajah terdepan’ KPK selama 5 tahun terakhir," ujar Syarif.
Kendati sudah tak akan berada lagi di KPK, namun Laode yakin jika Febri akan terus berjuang untuk memberantas korupsi di mana pun ia berada. Ia yakin prinsip anti korupsi sudah melekat erat dalam diri Febri.
"Saya sangat yakin di mana pun dia berada pasti akan selalu berjuang dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi," tegas Laode. "Karena DNA Febri Diansyah adalah Anti-Korupsi."
Sebelumnya, diberitakan jika Febri telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Biro Humas KPK. Ia diketahui telah menjabat sebagai Kabiro Humas KPK sekaligus jubir KPK sejak 6 Desember 2016.
Ia menyebut jika kondisi politik dan hukum telah berubah seiring berjalannya waktu. Sehingga dengan berat hati ia pun memutuskan untuk mengundurkan diri dari instansi yang sangat ia cintai tersebut.
(wk/zodi)
