Di Balik Sejuknya Udara AC, 7 Bahaya Ini Bakal Mengintai Kesehatan Kalian Jika Sering Terpapar
Getty Images
Health

Masalah umum pada AC adalah sirkulasi udaranya yang selalu sama di sekitar ruangan. Hal ini membuat banyak masalah timbul disebabkan oleh penggunaan AC terlalu lama.

WowKeren - Indonesia merupakan negara tropis yang menerima lebih banyak sinar matahari. Oleh sebab itu, Indonesia kerap kali terasa panas. Penggunaan kipas angis dan AC (air conditioner) pun jadi favorit. AC atau penyejuk udara bisa membantu tubuh lebih segar meskipun lingkungan di luar terasa panas. AC memiliki kemampuan mendinginkan udara dibandingkan kipas angin.

Untuk itu AC membuat tubuh lebih nyaman untuk beraktivitas, dan suhu yang rendah di ruangan ber-AC bisa mengurangi keberadaan serangga. Biasanya ruangan ber-AC akan tertutup, jadi lebih sedikit terpapar polusi. Tapi, kualitas udara dalam ruangan ber-AC jadi kurang bagus.

Masalah umum pada AC adalah sirkulasi udaranya yang selalu sama di sekitar ruangan. Hal ini membuat banyak masalah timbul disebabkan oleh penggunaan AC terlalu lama. Tubuh juga akan mengalami beberapa penyakit jika tertapapar AC terlalu sering. Apa saja? Berikut tim WowKeren rangkum 7 bahayanya. Yuk disimak!

(wk/putr)

1. Sakit Kepala


Sakit Kepala
Unsplash/Carolina Heza

Terpapar AC untuk untuk waktu yang lama ternyata mampu menyebabkan sakit kepala. Penyakit satu ini merupakan efek samping menggunakan AC paling umum. Udara dingin yang mengendap di area kepala akan memperlambat jalannya oksigen ke otak sehingga kita mudah merasa kosong dan pusing.

Selain itu, kualitas udara yang dihasilkan penyejuk ruangan itu menurun, juga bisa menjadikan mereka yang berada di ruangan merasa pusing. Ditambah dengan dehidrasi, bukan tidak mungkin kalian akan migrain. Untuk mengindari permasalahan ini, hindari berdiam langsung di depan atau di bawah mesin AC dan tutup area kepala menggunakan topi atau kupluk hangat.

2. Bell's Palsy


Bell's Palsy
iStockphoto/Getty Images/Doucefleur

Bell's Palsy merupakan gangguan saraf yang menyerang akibat semburan AC yang terlalu lama. Gangguannya merupakan pembengkakan saraf pada wajah di satu sisi sehingga penderita seperti merasa lumpuh sebelah di bagian wajah. Tanda-tandanya adalah jika sebelah mata terasa pedih saat cuci muka karena tidak dapat ditutup.

Kemudian saat minum, airnya meler dan sulit untuk berkumur karena mulut menjadi mencong, termasuk bicara pun menjadi pelo dan susah. Indra perasa lidah pun tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Biasanya penyakit ini menyerang remaja dan dewasa muda tapi tidak menutup kemungkinan untuk menyerang orang tua. Bisanya akan dianggap stroke jika menyerang orang tua.

3. Kulit Kering


Kulit Kering

Efek seharian di ruangan ber-AC ini paling terasa perubahannya pada kulit tubuh. Berjam-jam di ruangan ber-AC hanya akan menghilangkan kelembaban kulit. Setelah itu, kulit juga menjadi rentan untuk muncul lipatan dan kerutan. Tidak mengejutkan jika kulit yang terus terkena paparan udara AC akan mendukung dan mempercepat proses penuaan pada tubuh, terutama pada wajah dan leher.

Selain itu, kulit kering juga bisa mengancam kesehatan epidermis karena mengikis mineral dan mampu memperlambat proses regenerasi kulit. Alhasil, kulit akan cepat keriput dan lebih sensitif terhadap iritasi serta infeksi luar.

4. Tortikolis


Tortikolis
iStock/Getty Images/Wavebreakmedia

Tortikolis adalah kondisi yang menyerang otot leher manusia. Gangguan ini biasa disebut sebagai tengeng. Tortikolis menyebabkan posisi kepala pengidapnya menjadi miring. Pada pengidap tortikolis, kepala bagian atas biasanya akan terlihat miring ke salah satu sisi sementara dagu miring ke sisi lainnya.

Dalam beberapa kondisi, gangguan ini bisa menimbulkan rasa nyeri yang menyiksa dan membuat pengidapnya kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Serangan udara dingin terus-menerus yang berasal dari AC, disebut menjadi salah satu pemicu penyakit ini. Pasalnya, hawa dingin diyakini bisa terus-menerus menyerang saraf, sehingga terjadi pembengkakan.

5. Carpal Tunnel Syndrom


Carpal Tunnel Syndrom
Getty Images/iStockphoto/nebari

Carpal Tunel Syndrome (CTS) atau yang juga dikenal dengan sebutan sindrom terowongan karpal ini merupakan keadaan yang berkontribusi pada terjadinya kesemutan di bagian tangan. Penyakit ini bisa terjadi karena serangan udara dingin yang terus menerus pada bagian saraf yang terletak di terowongan-terowongan pada pergelangan tangan.

Hal tersebut dapat menyebabkan tangan kesemutan. Selain itu, serangan udara dingin dapat mengakibatkan jaringan di sekitar saraf tangan membengkak dan menekan saraf. Pada akhirnya, tekanan tersebut dapat menyebabkan kesemutan disertai dengan mati rasa, terasa sakit, dan salah satu tangan menjadi lemah.

6. Legionnaires


Legionnaires
Centers for Disease Control and Prevention

Meski langka, salah satu penyakit yang bisa terjadi karena penggunaan AC adalah Legionnaires. Penyakit yang satu ini tergolong dalam infeksi paru (pneumonia) yang disebabkan oleh kuman Legionella. Kuman penyebab penyakit ini disebut bisa berada pada filter atau bagian AC.

Filter AC dan sistem pendingin yang tidak pernah dibersihkan dapat menyebabkan udara yang beredar di dalam ruangan menjadi kotor, penuh iritan, dan alergen. Itu yang kemudian menyebabkan penggunaan pendingin ruangan bisa menjadi pemicu penyakit menyerang.

7. Dehidrasi


Dehidrasi
Getty Images

Orang-orang yang meluangkan terlalu banyak waktu di ruangan ber-AC jelas akan lebih rentan terhadap dehidrasi. Ketika berada di dalam ruangan dingin, tubuh manusia lebih cepat menguapkan air sehingga kita lebih cepat merasa haus dan mengantuk.

Bila kebutuhan mineral tidak tercukupi, bisa-bisa tubuh terasa lemas. Selain itu, dehidrasi juga dapat membuat kita susah fokus dan mudah kehilangan konsentrasi saat melakukan aktivitas sehari-hari.

Intip juga artikel ini untuk melihat beberapa bahaya yang mengintai kesehatan jika terlalu sering menggunakan kipas angin. Selain itu, kamu juga bisa menyimak artikel ini untuk mengetahui bahaya terlalu sering duduk dengan menyilangkan kaki.

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait