MUI Kritik Keras Omnibus Law Cipta Kerja, Singgung TKA dan Investor Tiongkok
Nasional

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai jika Omnibus Law UU Cipta Kerja ini justru akan memuluskan jalan masuknya tenaga kerja asing ke Tanah Air

WowKeren - Majelis Ulama Indonesia (MUI) turut mengkritisi Omnibus Law Cipta Kerja yang baru saja disahkan oleh DPR awal pekan lalu. Sekjen MUI Anwar Abbas menilai jika UU ini justru akan memuluskan jalan masuknya tenaga kerja asing ke Tanah Air.

Ia menilai dengan adanya UU ini, maka pelaku usaha tak perlu repot untuk merekrut TKA tanpa mengurus visa dan sebagainya. Para pelaku usaha itu bisa mendatangkan TKA asal negara mereka hanya dengan berbekal rancangan penggunaan TKA.

"Ini artinya mereka bebas untuk merekrut, membawa dan mempekerjakan TKA dari negara mereka di perusahaan-perusahaan yang mereka dirikan dan bangun di Indonesia," kata Anwar melalui keterangan tertulis, Kamis (8/10). "Dan mereka hanya cukup dengan membuat rencana penggunaan TKA tersebut."

Dilansir Liputan 6, pada aturan sebelumnya, perusahaan harus memenuhi tiga hal sebelum mempekerjakan TKA. Selain rencana penggunaan TKA, perusahaan wajib mengurus visa tinggal terbatas untuk TKA dan harus mendapatkan izin menggunakan TKA.


Dengan dilebarkannya jalan masuk bagi TKA justru akan mengurangi kesempatan bagi anak bangsa untuk terserap dalam dunia kerja. Sementara saat ini saja sudah banyak pengangguran di Indonesia.

"Karena banyak anak-anak bangsa yang menganggur dan membutuhkan pekerjaan tapi tidak mendapatkan pekerjaan," tutur Anwar. "Sementara, TKA terutama dari China membanjir masuk ke Indonesia untuk bekerja di tempat-tempat yang ada."

Memang tujuan Indonesia adalah untuk mendatangkan investor guna menambah lapangan pekerjaan. Namun apa guna jika para investor itu memboyong sendiri para TKA mereka.

"Kalau nanti para investor dari Tiongkok itu masuk dengan membawa tenaga kerja dari negaranya, lalu timbul pertanyaan, rakyat kita dapat apa?" lanjut Anwar. "Ya mungkin tidak akan dapat apa-apa karena lapangan kerja yang ada sudah diambil dan diisi oleh TKA dari China tersebut."

Sebaliknya, ia justru memuji Tiongkok yang tak hanya memikirkan keuntungan finansial saat berinvestasi. Namun juga memikirkan bagaimana menciptakan lapangan kerja untuk rakyatnya meskipun jauh dari negaranya.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru