Uni Eropa Bakal Jatuhkan Sanksi pada Rusia Atas Kasus Peracunan Navalny
Getty Images
Dunia

Sanksi tersebut diputuskan dalam rapat yang digelar di Luxembourg pada Senin (12/10) waktu setempat, setelah Jerman dan Prancis mendesak Uni Eropa untuk mengambil tindakan.

WowKeren - Uni Eropa sepakat menjatuhkan sanksi terhadap Rusia atas dugaan peracunan pada Pemimpin Oposisi Kremlin, Alexei Navalny. Hal itu diputuskan dalam rapat yang digelar di Luxembourg pada Senin (12/10) waktu setempat.

Pekan lalu, Jerman dan Prancis mendesak Uni Eropa untuk memberikan sanksi terhadap Rusia yang diduga bertanggung jawab atas peristiwa nahas yang dialami Navalny. Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Navalny diduga keracunan Novichok, zat kimia yang digunakan untuk meracuni eks mata-matanya di Inggris.

"Saya meyakini ini merupakan sesuatu yang penting dalam tindak kriminal serius -sebuah pelanggaran hukum internasional dan konvensi senjata kimia- bahwa Uni Eropa menunjukkan persatuan, dan itu telah dilakukan hari ini," ujar Menteri Luar Negeri Jerman, Heiko Maas, kala menanggapi keputusan Uni Eropa.

Kepala Diplomatik Uni Eropa, Josep Borrell, menyatakan pekerjaan teknis akan dimulai berdasarkan bukti yang diserahkan Prancis dan Jerman, termasuk menyiapkan daftar sanksi. Namun, ia tidak merinci berapa banyak orang yang menjadi target sanksi tersebut.

Sebelumnya, Navalny mendadak sakit parah dalam penerbangan domestik di Rusia bulan Agustus lalu kemudian diterbangkan ke Berlin untuk mendapatkan perawatan. Jerman mengatakan Navalny diracuni oleh racun saraf Novichok, sedangkan Rusia mengatakan belum melihat bukti bahwa kritikus Kremlin tersebut diracun.


Laporan tim Navalny ini dibagikan setelah Kepala Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia menolak klaim Jerman yang menyebut bahwa Pemimpin Oposisi Alexei Navalny diracun. Menurutnya, Navalny tidak menunjukkan tanda-tanda keracunan sebelum dia diterbangkan ke Berlin untuk menerima perawatan.

"Merupakan fakta bahwa saat Alexei Navalny meninggalkan wilayah Rusia, tidak ada racun dalam tubuhnya. Karena itu, kami memiliki banyak pertanyaan kepada pihak Jerman," kata Direktur Dinas Intelijen Luar Negeri Rusia, Sergei Naryshkin. "Dokter dari rumah sakit Omsk menyelamatkan nyawa Navalny dan melakukan serangkaian tes dan pemeriksaan paling mendalam."

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergey Lavrov, bahkan bersikeras mengatakan bahwa Navalny diracun di Jerman. Lavrov juga mengatakan bahwa pihak Rusia telah meminta Jerman memberi akses kepada Alexei Navalny, tetapi sejauh ini tidak mendapat tanggapan apapun.

"Selain itu, kami mendengar komentar publik, termasuk yang datang dari pejabat Jerman, yang mengatakan hal-hal yang agak tidak masuk akal - misalnya, bahwa semua yang terjadi dengan Navalny terjadi di wilayah Rusia," ujar Lavrov, menunjukkan bahwa ia yakin apabila Navalny sebenarnya tidak diracun di Rusia.

Novichok adalah racun saraf yang pernah digunakan untuk meracuni agen ganda Rusia Sergei Skripal dan putrinya dalam serangan di Inggris pada 2018 lalu. Novichok juga merupakan racun yang digunakan oleh badan intelijen rahasia era Uni Soviet.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait