Mahfud MD Siap Bongkar Hasil Penyelidikan Penembakan Pendeta Yeremia Di Papua
Nasional

Menko Polhukam Mahfud MD akan mengumumkan hasil penyelidikan yang telah dilakukan Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) terkait kasus penembakan pendeta Yeremia.

WowKeren - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD akan segera mengumumkan hasil penyelidikan kasus kematian Pendeta Yeremia. Pengumuman tersebut merupakan hasil penyelidikan yang telah dilakukan oleh Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF).

Hal ini diungkapkan oleh Ketua Tim Investigasi Lapangan TGPF Benny Mamoto. Ia menyebut jika hasil penyelidikan saat ini sudah diterimanya. Selanjutnya, ia akan mengirimkan hasil penyelidikan penembakan Pendeta Yeremia ke Mahfud MD pada Senin (19/10).

”Laporannya ada pada saya,” ujar Benny Mamoto dalam keterangan tertulis seperti dilansir dari Kompas, Senin (19/10). “Jadi mohon bersabar sedikit, akan saya serahkan dan diumumkan Pak Menko pada Rabu lusa.”

Benny menjelaskan jika hasil penyelidikan seharusnya diumumkan pada hari ini. Sayang, hal tersebut tidak terjadi dilakukan karena padatnya jadwal Mahfud yang tengah disibukkan oleh masalah UU Cipta Kerja Omnibus Law.


”Pak Menko hari ini menghadiri dua rapat dengan presiden,” kata Benny. “Dan memimpin beberapa rapat terkait pembahasan peraturan Omnibus Law serta rapat koordinasi Kemenko Polhukam sehingga kami memahami bila diterima pada Rabu lusa.”

Lebih lanjut Benny menjelaskan jika TGPF telah memeriksa 42 saksi terkait kasus penembakan Pendeta Yeremia yang terjadi di Intan Jaya, Papua. Selain itu, penyelidikan ini juga menyelidiki mengenai kasus penembakan terhadap TGPF oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) beberapa waktu lalu saat melakukan penyelidikan.

TGPF dalam proses investigasi ini juga berhasil meyakinkan keluarga korban untuk melakukan autopsi jenazah Pendeta Yeremia. Benny menyebut ada empat kasus yang menjadi objek penyelidikan dari timnya.

Keempat kasus ini meliputi penembakan yang menewaskan seorang warga sipil bernama Badawi dan prajurit TNI Serka Sahlan pada Kamis (17/9). Lalu kasus penembakan Pendeta Yeremia Zanambani dan prajurit TNI bernama Pratu Dwi Akbar pada Sabtu (19/9).

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait