Produksi Vaksin COVID-19 Disebut Hanya Bisa Penuhi Setengah Penduduk Dunia
Dunia

Hal ini juga perlu menjadi pertimbangan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri yang tidak bisa jika hanya bergantung dari negara lain saja.

WowKeren - Kehadiran vaksin COVID-19 sangat dinanti-nanti di tengah ancaman pandemi. Meski banyak pihak telah berupaya mengembangkan vaksin ini namun belum ada yang benar-benar sudah diproduksi secara massal.

Namun rupanya, ada kekhawatiran lain yang tak kalah penting. Produksi vaksin dinilai belum tentu mampu untuk mencukupi kebutuhan seluruh dunia. Kapasitas vaksin yang ada disebut-sebut hanya mampu memenuhi kebutuhan dosis setengah penduduk dunia saja.

Hal itu sebagaimana disampaikan oleh Kepala Lembaga Biologi Molekular Eijkman Amin Soebandrio. Hal ini disebabkan karena tidak semua negara mengembangkan vaksin karena alasan tertentu..

"Kapasitas produksi vaksin dunia hanya kurang lebih separuh dari jumlah penduduk dunia," kata Amin dalam seminar virtual di Jakarta, seperti dilansir Antara Jumat (6/11). "Jadi banyak negara yang tidak mampu atau mau memproduksi vaksin sendiri karena pertimbangan ekonomi dan sebagainya."


Hal ini juga harus menjadi pertimbangan Indonesia dalam memenuhi kebutuhan vaksin. Menurut Amin, untuk memenuhi kebutuhan vaksin dalam negeri maka Indonesia tidak bisa jika hanya bergantung dari negara lain, melainkan harus ada kemandirian.

Hal ini mengingat Indonesia merupakan salah satu negara dengan penduduk terpadat di dunia, yakni sekitar 260 juta jiwa. Jika hanya mengandalkan vaksin dari luar negeri maka dikhawatirkan tidak akan mampu mencukupi kebutuhan semua penduduk di dalam negeri.

Untuk membentuk kekebalan kelompok atau herd immunity maka diperlukan sekitar 70 persen penduduk yang harus divaksinasi. Yang mana, upaya ini memerlukan dua kali suntikan sehingga dengan kata lain, RI membutuhkan 350 juta dosis vaksin.

Jika ingin memberikan vaksinasi untuk semua penduduk maka artinya pemerintah RI harus menyiapkan 520 juta dosis vaksin. Jika hanya mengandalkan impor dari luar negeri tentu yang terjadi adalah perebutan vaksin. "Kita harus punya kemampuan membuat vaksin sendiri," ujarnya menambahkan.

Saat ini, Lembaga Biologi Molekuler Eijkman tengah mengembangkan vaksin Merah Putih. Jika berjalan lancar, vaksin ini diperkirakan bisa memperoleh izin edar awal 2022.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru