Heboh Mutasi Virus Corona Bikin Vaksin Tak Efektif, Guru Besar Unpad Buka Suara
Reuters/Thomas Peter
Health

Prof Cissy Kartasasmita dari FK Unpad membeberkan potensi mutasi di virus Corona penyebab COVID-19 mempengaruhi kemanjuran dari vaksin yang saat ini tengah dikembangkan.

WowKeren - Selayaknya virus pada umumnya, SARS-CoV-2 penyebab COVID-19 juga mudah mengalami mutasi. Dalam perkembangannya, yang sudah teridentifikasi seperti mutasi D164G yang diklaim 10 kali lebih menular serta mutasi di cerpelai yang menghantui sejumlah wilayah barat.

Banyak mutasi yang dialami virus ini memicu kekhawatiran vaksin yang dikembangkan jadi tidak efektif. Menanggapinya, Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof Cissy Kartasasmita ikut angkat bicara.

Cissy membenarkan bahwa virus memang bisa bermutasi, termasuk virus Corona. "Jadi gini, mutasi memang ada, tapi mutasi ini belum terlalu menyebabkan sifatnya berbeda," terang Cissy dalam diskusi virtual, Senin (16/11).

Yang dimaksud Cissy, hanya mutasi yang menyebabkan perubahan sifat virus lah yang bisa mempengaruhi efikasi atau kemanjuran dari vaksin yang sedang dikembangkan. Sedangkan saat ini pengembangan vaksin masih didasarkan pada jenis virus SARS-CoV-2 yang ditemukan pada akhir 2019.


"Vaksin di dunia diambil dari virus di Wuhan, Tiongkok. Dan hasil (yang) dilaporkan sampai sekarang tidak ada yang berbeda," terang Cissy, dilansir dari Kumparan. "Semua menghasilkan imunougenitas, efikasi, dan keamanan yang sama."

Cissy menyatakan belum ada mutasi yang sangat hebat sampai mengubah susunan protein di virus SARS-CoV-2. Sejauh ini, imbuh Cissy, struktur protein dari virus tersebut masih sama, yakni protein nukleokapsid (N), protein matriks (M), glikoprotein spike (S), protein envelope (E) selubung, dan protein aksesoris lainnya.

"Kita belum tahu (menemukan) sehingga ada perubahan total," pungkas Cissy. "Sampai saat ini masih sama, hanya bagian kecil dan bukan dari target pengembangan vaksin."

Untuk informasi, beberapa waktu belakangan dunia sedang digegerkan dengan temuan mutasi "Cluster 5" virus Corona di hewan cerpelai. Hewan sejenis musang yang awam diternakkan di Eropa ini bahkan sampai harus dimusnahkan demi mencegah terjadinya penularan lebih lanjut, atau bahkan potensi pandemi baru.

Sedangkan sebelumnya sebuah mutasi yang menyebabkan virus Corona diklaim menjadi 10 kali lebih menular juga sudah terdeteksi di Indonesia. Bahkan para peneliti sempat menemukan sebuah mutasi yang konon baru ditemukan di Surabaya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru