Kabar Baik! Vaksin Pfizer dari AS Klaim 95 Persen Efektif Lawan COVID-19
Dunia

Presentase efektivitas vaksin ini melampaui klaim dari pengembang Moderna, yakni 94,5 persen. Padahal sebelumnya Pfizer menyebut vaksinnya 90 persen efektif dalam melawan COVID-19.

WowKeren - Persaingan mulai muncul di tengah kebutuhan akan vaksin yang efektif melawan COVID-19. Sebelumnya Pfizer dari Amerika Serikat mengklaim vaksin yang mereka kembangkan efektif hingga 90 persen dalam melawan COVID-19.

Namun pengembang Moderna kemudian muncul dan mengklaim vaksin buatannya memiliki tingkat efektivitas sampai 94,5 persen. "Ini jelas merupakan hasil yang sangat menarik. Angka 94,5 persen benar-benar luar biasa," puji Pakar Penyakit Menular AS, Anthony Fauci, Senin (16/11).

Dan kali ini Pfizer kembali menaikkan tingkat efektivitas dari vaksin COVID-19 yang mereka kembangkan sampai 95 persen. Pfizer menyatakan hasil ini didapat pasca melakukan uji coba terhadap 44 ribu peserta di uji klinis fase III.

Pfizer mengembangkan vaksin ini bersama BioNTech, dan sekarang efektivitas vaksinnya sudah setara dengan Moderna. Data ini didapat berdasarkan sampel terbatas dari total kasus, meski ulasannya masih akan ditinjau rekan sejawat di komunitas ilmiah.


Data Pfizer dalam analisis akhirnya menunjukkan bahwa dari total 170 kasus Covid-19 yang dikonfirmasi sejauh ini di antara 44.000 orang yang ikut dalam penelitian, 162 kasus berasal dari kelompok plasebo. Sementara hanya delapan dari kelompok yang menerima calon vaksin yang sebenarnya.

Perusahaan juga melaporkan bahwa 9 dari 10 kasus parah di antara mereka yang terinfeksi terjadi pada kelompok plasebo. Hal ini menunjukkan bahwa bahkan dalam kesempatan langka di mana vaksin tidak mencegah kontraksi COVID-19 yang kemudian membantu mengurangi keparahannya.

Pfizer sendiri saat ini sedang berkoordinasi dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) untuk menerbitkan izin penggunaan darurat (EUA). Bila disetujui, maka vaksin Pfizer bisa diedarkan secara terbatas kepada masyarakat.

Sebagai informasi, vaksin COVID-19 memang harus menerima EUA dari BPOM negara masing-masing. Hal ini berkaitan dengan upaya memastikan mutu serta keamanan vaksin yang sudah dikembangkan.

Salah satu syarat utamanya adalah perihal efikasi vaksin yang berbeda dengan kondisi normal. Mengutip penjelasan Kepala BPOM Indonesia, Penny Kusumastuti Lukito, efikasi atau kemanjuran vaksin boleh di atas 50 persen.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait