
Vaksin Moderna dinilai memiliki sejumlah keunggulan dari vaksin Pfizer. Bahkan, vaksin Moderna diklaim efektif dalam melawan virus corona hingga 94,5 persen. Ini penjelasannya.
- Tim WowKeren
- Selasa, 17 November 2020 - 09:16 WIB
WowKeren - Vaksin virus corona buatan Moderna dinilai memiliki sejumlah keunggulan dari vaksin Pfizer. Keunggulan ini terlihat dari efektivitas kedua vaksin yang jauh berbeda.
Dilansir dari CNN, vaksin Pfizer diklaim dari data perusahaan efektif dalam melawan COVID-19 hingga 90 persen. Sedangkan vaksin Moderna diklaim mampu melawan virus corona hingga mencapai 94,5 persen. Dengan kata lain, vaksin Moderna memiliki tingkat keberhasilan yang sangat tinggi.
”Ini jelas merupakan hasil yang sangat menarik,” kata pakar penyakit menular AS Anthony Fauci seperti dilansir dari CNN, Senin (16/11). “Angka 94,5 persen benar-benar luar biasa.”
Selain soal efektivitas, vaksin Moderna juga dinilai lebih praktis dalam penggunaannya. Pasalnya, vaksin Moderna dapat disimpan dalam suhu yang lebih tinggi ketimbang Pfizer.
Vaksin Pfizer hanya bisa disimpan dalam suhu minus 75 derajat Celcius. Hal tersebut dinilai menyulitkan lantaran tidak ada vaksin di Amerika Serikat (AS) yang harus disimpan dalam suhu sedingin itu. Fasilitas medis dan farmasi juga disebut tak semua punya pendingin dengan kemampuan untuk menunjang hal itu.
Berbeda dengan Moderna yang bisa disimpan dalam suhu 20 derajat Celcius. Penyimpanan dalam kondisi seperti itu dinilai lebih mudah karena serupa vaksin lain, misalnya vaksin yang digunakan untuk menangani cacar air.
Selain itu, keunggulan lain vaksin Moderna ketimbang buatan Pfizer adalah bisa disimpan selama 30 hari di pendingin. Hal ini jauh lebih lama ketimbang vaksin Pfizer yang hanya dapat disimpan selama lima hari.
Sebagai informasi, Moderna adalah perusahaan kedua AS yang melaporkan data awal tentang vaksin yang tampaknya berhasil dan menjanjikan. Sedangkan Pfizer, bekerja sama dengan BioNTech merupakan perusahaan AS yang pertama dalam menyampaikan keberhasilan vaksin.
Sementara itu, Fauci mengatakan vaksinasi bisa dimulai pada paruh kedua Desember. Vaksinasi COVID-19 diharapkan dimulai dengan kelompok berisiko tinggi dan akan tersedia untuk seluruh populasi tahun 2021 mendatang.
(wk/lian)