Sejumlah Pejabat Gedung Putih Kompak Undurkan Diri Usai Rusuh Massa Trump di Capitol
Dunia

Donald Trump dilaporkan kehilangan sejumlah pegawai kepercayaannya akibat pecahnya kerusuhan massa pendukungnya yang menerobos masuk ke Gedung Kongres AS.

WowKeren - Pejabat Gedung Putih dikabarkan beramai-ramai mengundurkan diri usai massa pendukung Presiden Donald Trump menyerbu Gedung Kongres Capitol Hill di Washington DC pada Rabu (6/1) petang waktu setempat.

Dilansir dari CNN, tiga pembantu utama Trump sedang mempertimbangkan untuk mengundurkan diri dari jabatannya. Menurut beberapa sumber, penasihat keamanan nasional Robert O'Brien, wakil penasihat keamanan nasional Matt Pottinger, dan wakil kepala staf Chris Liddell mempertimbangkan untuk mengundurkan diri secepatnya.

Pada Rabu pagi, O'Brien mengambil langkah yang tidak biasa yakni membela sikap Wakil Presiden Mike Pence seiring kerusuhan di Gedung Capitol. O'Brien mengatakan hari ini dirinya menunjukkan keberanian ketika Trump mencercanya.

"Saya baru saja berbicara dengan Wakil Presiden Pence. Dia benar-benar pria yang baik dan sopan. Dia menunjukkan keberanian hari ini seperti yang dilakukannya di Capitol pada 9/11 sebagai anggota Kongres. Saya bangga melayani (negara) bersamanya," kata O'Brien.


Sementara itu, seorang pejabat Gedung Putih menuturkan bSekretaris Sosial Gedung Putih Anna Cristina "Rickie" Niceta juga telah mengundurkan diri dari jabatannya. Niceta menjabat sebagai satu-satunya sekretaris sosial pemerintahan Trump, yang menjabat pada Februari 2017.

Dia menjadi staf senior kedua di East Wing yang mengundurkan diri dari jabatannya setelah kerusuhan oleh massa pendukung Trump pecah di Capitol Hill.

Sementara itu, kerusuhan terjadi ketika pendukung Presiden Donald Trump menyerbu masuk ke Gedung Kongres di Capitol Hill. Pendukung Donald Trump melakukan demonstrasi saat kongres mengesahkan kemenangan Joe Biden di Pilpres AS. Unjuk rasa berlangsung ricuh. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa.

Menurut sumber seorang anggota Kongres AS, petugas kepolisian pengamanan obyek vital langsung bersiaga dengan mencabut senjata api mereka ketika massa Trump hendak menerobos ke ruang sidang.

Bahkan satu wanita tewas tertembak dalam insiden tersebut. Ia dinyatakan meninggal saat menjalani perawatan di sebuah rumah sakit. Hal tersebut dibenarkan oleh Juru Bicara Departemen Kepolisian Metropolitan.

(wk/luth)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru