Pemerintah Imbau Perayaan Imlek Secara Virtual, Begini Respon Umat Konghucu
Nasional

Demi meminimalisir penularan virus Corona, pemerintah mengimbau agar umat Konghucu merayakan Imlek secara virtual. Lantas, seperti apa respon umat Konghucu terkait imbauan tersebut?

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah mengimbau umat Konghucu untuk bermawas diri saat merayakan Imlek pada 12 Februari mendatang. Pemerintah menyarankan agar perayaan Imlek tahun ini dilakukan secara virtual untuk mengantisipasi lonjakan virus Corona.

Menanggapi imbauan tersebut, Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (Matakin) menyatakan kepatuhannya. Mereka akan mengikuti arahan pemerintah untuk merayakan Imlek secara virtual demi kebaikan bersama. Hal ini sebagaimana yang disampaikan oleh Xs. Budi Santoso Tanuwibowo selaku Ketua Umum Matakin.

"Menyadari itu melihat bahayanya COVID, maka Matakin dari awal sudah mengimbau agar perayaan Imlek dilaksanakan dari rumah," kata Budi seperti dilansir dari CNNIndonesia pada Jumat (5/2).

Budi memaparkan bahwa sebelum pemerintah mengeluarkan imbauan tersebut, Matakin telah memutuskan untuk menggelar Imlek secara virtual. Pihaknya bahkan telah berkoordinasi dengan Menko PMK Muhadjir Effendy dan Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas.

Menurutnya, langkah ini perlu dilakukan sebagai bakti umat Konghucu kepada orangtua, keluarga serta bangsa dan negara. "Nah, pada saat tanggal 12 (Februari) malam, itu harus ada, kan mau ke klenteng kan pasti ramai. Kita imbau di rumah saja," jelasnya.


Selain pada hari H, Budi juga mengimbau umat Konghucu untuk mengurangi aktivitas rutin selama 22 hari perayaan Imlek. Periode tersebut dimulai sejak Hari Persaudaraan yang jatuh Jumat (5/2) hari ini hingga malam pergantian tahun pada 12 Februari mendatang.

Biasanya, umat Konghucu akan berbagi santunan kepada keluarga maupun kerabat yang tidak mampu merayakan Imlek di Hari Persaudaraan. Namun karena pandemi virus Corona, Budi mengimbau agar aktivitas tersebut dilakukan dari jarak jauh.

"Kalau mau makan bareng malam Imlek, ya makan malam, di satu rumah saja, kalau berlainan rumah biar makan sendiri. Kalau pengen tahu suasana tinggal di video call saja," imbuhnya.

Kendati demikian, umat Konghucu tetap dapat merasakan semarak Imlek melalui rekaman sembahyang pada 14 Februari mendatang. Rekaman tersebut rencananya akan disiarkan secara serentak di sejumlah stasiun televisi, sehingga dapat disaksikan oleh umat di rumah.

"Tanggal 14 nanti kita acara sembahyang besar itu hanya dilakukan beberapa orang. Dan kemudian itu divideokan secara nasional lewat YouTube dan lewat video seperti itu," pungkasnya.

Sementara itu, imbauan perayaan Imlek secara virtual disampaikan oleh Presiden saat memimpin rapat terbatas secara tertutup bersama jajaran Kabinet Indonesia Maju pada Kamis (4/2). Dalam rapat tersebut, Presiden memerintahkan jajarannya untuk mengantisipasi terjadinya kerumunan saat perayaan Imlek pada 12 Februari mendatang.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait