Jokowi Putuskan PPKM Mikro Mulai 9 Februari, Satgas: Karena Klaster Perkantoran-Keluarga
Nasional

Presiden Jokowi akhirnya memutuskan untuk menerapkan PPKM Mikro mulai 9 Februari. Satgas COVID-19 lantas menjelaskan aturan hingga pertimbangan kebijakan itu diambil.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah memutuskan akan melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) mikro mulai Selasa (9/2). Hal ini diungkapkan oleh Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19.

Satgas COVID-19 menjelaskan dalam PPKM mikro ini, setiap daerah harus membentuk posko demi memperketat aturan isolasi mandiri. Mereka juga bertugas untuk melacak orang yang berkontak dengan pasien virus corona.

”Berdasarkan keputusan dari Presiden kita, bahwa mulai tanggal 9 Februari ini akan dilaksanakan PPKM skala mikro,” ujar Ketua Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19 Nasional, Alexander K Ginting dalam webinar yang ditayangkan saluran YouTube BNPB, Jumat (5/2). “Artinya harus ada posko di desa.”


Lalu ada posko yang mendampingi puskesmas, yang mendampingi tim pelacak, sehingga mereka yang diisolasi atau dikarantina harus 14 hari memang harus dikurung,” sambungnya. “Tapi kalau dikurung harus dikasih makan, harus diawasi, maka di sini persoalannya.”

Alexander menjelaskan PPKM mikro ini merupakan kelanjutan dari PPKM tahap II Jawa-Bali yang berakhir pada Senin (8/2) mendatang. Pertimbangan untuk melakukan PPKM mikro ini untuk mempermudah mengawasi kasus virus corona hingga tingkat desa. Selain itu, banyaknya klaster perkantoran dan keluarga juga menjadi alasan Jokowi memberlakukan PPKM mikro.

”3T kita harus melakukan pelacakan kontak, melacak mereka yang terkonfirmasi, mereka yang bergejala suspek, yang kontak erat,” jelas Alexander. “Persoalannya adalah, setelah tim pelacak datang, siapa yang mengawasi mereka yang diisolasi, siapa yang mengawasi mereka yang dikarantina. Kalau diisolasi, mereka nggak boleh keluar. Siapa yang kasih makan dan minum? Ini yang menjadi masalah.”

”Rantai penularan ini masih berlangsung jadi kontak dan kemudian yang sakit masih ada di daerah hulu sehingga ini menjadi pekerjaan rumah kita bersama,” lanjutnya. “Tidak hanya untuk orang kesehatan, tapi juga untuk seluruhnya sektor yang ada, karena yang namanya pandemi itu dibutuhkan intervensi multi-sektor.”

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait