Baru Buka, Herjunot Ali Terpaksa Tutup Restoran di Tokyo Sampai Alami Kerugian Segini
Instagram/herjunotali.studio
Selebriti

Herjunot Ali mengaku sempat membuka sebuah restoran dengan menu makanan Nusantara di Tokyo, Jepang. Namun sayang, restoran itu harus ditutup lantaran merebaknya pandemi Covid-19.

WowKeren - Selain menjadi seorang publik figur, Herjunot Ali juga mencoba peruntungannya di dunia bisnis. Rupanya, Junot tertarik dengan dunia kuliner dan mencoba membuka sebuah restoran di Tokyo, Jepang. Namun sayang, Junot terpaksa menutup restoran tersebut lantaran pandemi Covid-19.

Dijelaskan Herjunot Ali, ia baru membuka bisnis kulinernya itu sejak November 2019. Namun dalam hitungan beberapa bulan, Junot terpaksa menutup bisnisnya pada Februari 2020 setelah pandemi merebak.

"Iya (bisnis tutup) yang di Jepang yang di Tokyo," ujar Herjunot Ali, dilansir dari detikhot, Jumat (12/2). "Sejak pandemi langsung tutup, jadi saya buka restoran di Tokyo bulan November, Februari langsung tutup."

Bukan Aji Mumpung, Junot memang sengaja membuka restoran di Tokyo untuk karena ia melihat peluang yang tepat. Junot blak-blakan mengaku kala itu ia mengincar acara Olimpiade yang akan diselenggarakan di sana. Namun karena pandemi Covid-19, rencana itu gagal lantaran Olimpiade tersebut juga dibatalkan.

"Karena kita ngincer Olimpiade dan Olimpiadenya batal. Jadi tim saya sudah siap berangkat ke Tokyo. Tiba-tiba boarder ditutup, sudah nggak bisa ngapa-ngapain lagi," ungkap mantan kekasih Tatjana Saphira ini.


Selain untuk bisnis, Junot rupanya juga memiliki niat ingin memperkenalkan makanan khas Indonesia ke luar negeri. Makanan khas Nusantara seperti Soto Betawi menjadi salah satu contoh yang ia jual di Jepang.

"Itu adalah cara saya memperkenalkan Indonesia ke luar negeri," tutur Herjunot. "Saya bawa Soto Betawi ke luar negeri, sudah dibuka semuanya. Akhirnya harus diserahkan ke warga lokal."

Saat ditanya soal kerugian yang dialaminya, Junot enggan membeberkannya secara rinci. Ia hanya mengibaratkan dengan gaya hidup yang cukup mahal di Tokyo. Dijelaskan Junot, kemungkinan kerugian yang dialaminya cukup untuk membeli satu buah motor.

Meski begitu, nyatanya Juno tidak kapok untuk berbisnis kuliner. Jika ada kesempatan, ia ingin lagi memulai bisnisnya dari awal.

"Hitung sajalah buka resto di Tokyo. Tokyo kan salah satu kota termahal di dunia," ucap Junot. "Kenapa saya pilih Tokyo, karena ya misi dari saya berbagi kultur ini loh Indonesia."

"(Total kerugian) Ya pokoknya lumayan kebelilah motor. Ada hikmahnya, kita bergerak dari nol lagi," pungkasnya.

(wk/lara)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait