Hukumnya Wajib, Pelaku Wisata Malioboro yang Tolak Vaksin COVID-19 Bakal Disanksi
wikimedia.org/Gunawan Kartapranata
Nasional

Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan ada dua sanksi bagi pelaku usaha wisata Malioboro yang menolak disuntik vaksin virus corona. Apa?

WowKeren - Pemerintah hingga kini menggencarkan program vaksinasi gratis vaksin corona (COVID-19) ke masyarakat. Usai tenaga kesehatan, kini giliran pekerja pelayanan umum dan lansia yang mendapatkan suntikan vaksin COVID-19.

Jika di DKI Jakarta, para pedagang Pasar Tanah Abang yang menjadi target vaksinasi. Di Yogyakarta, ada pelaku usaha wisata di Malioboro yang diwajibkan mendapatkan suntikan vaksin.

Apabila menolak, maka mereka akan dikenakan sanksi. Ketua Harian Gugus Tugas COVID-19 Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan ada dua sanksi bagi pelaku usaha wisata yang menolak disuntik vaksin COVID-19.

Hukuman pertama, pengusaha wisata dilarang berjualan di kawasan Malioboro. Atau sanksi kedua jika tetap berjualan maka harus bersedia melakukan rapid swab antigen setiap 3 hari sekali.


"Kami berharap masyarakat jangan melihat vaksinasi COVID-19 dari sisi sanksinya, melainkan bagaimana pemerintah melindungi masyarakat, pedagang, dan pengunjung Malioboro agar perekonomian pulih," kata Heroe Poerwadi, Rabu (24/2).

Heroe Poerwadi yang juga Wakil Wali Kota Yogyakarta itu menjelaskan, saat ini pemerintah sedang membahas rencana peraturan daerah tentang penyakit menular. Ketentuan sanksi bagi penolak vaksin COVID-19 akan tercantum dalam peraturan wali kota yang sifatnya administratif. Sementara terkait ranah pidana diatur dalam peraturan daerah yang masih disusun.

Perlu diketahui, vaksinasi COVID-19 massal untuk pelaku wisata ini bakal digelar pada Senin (1/3) di sepanjang Jalan Malioboro, Yogyakarta. Rencananya kegiatan tersebut akan melibatkan sekitar 20 ribu orang. Dengan rincian 8.141 pedagang Pasar Beringharjo, 2.600 pedagang kaki lima dan karyawan toko, serta 9.300 petugas keamanan dan hotel.

"Bayangkan ketika sebagian besar pedagang di Malioboro dan Pasar Beringharjo sudah divaksin, tertib protokol kesehatan, tapi ada satu dua orang yang tidak bersedia divaksin," kata Heroe Poerwadi. "Apa kata teman-teman sesama pedagang di sekitarnya dan bagaimana dengan wisatawan? Semua jadi tidak aman dan tidak nyaman."

Lebih lanjut, ia menjaskan bahwa vaksinasi massal ini bertujuan membangkitkan wisata Yogyakarta dengan ikon Malioboro. Jika seluruh pelaku usaha wisata di Malioboro sudah disuntik vaksin COVID-19, setidaknya pelaku usaha juga lebih terlindungi dengan daya tahan tubuh dan penularan kasus minim.

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait