Rizky Febian kabarnya telah resmi melaporkan Teddy ke polisi karena tak kunjung mengembalikan sejumlah aset miliknya. Pihak kepolisian pun memberikan tanggapan terkait laporan tersebut.
- Amelia Nur Fatimah
- Jumat, 26 Maret 2021 - 14:16 WIB
WowKeren - Kisruh antara Rizky Febian dan Putri Delina dengan Teddy terkait harta warisan Lina Jubaedah masir terus berlanjut. Setelah sebelumnya mencoba berbicara dan berdiskusi secara baik-baik, Rizky akhirnya memutuskan untuk melaporkan Teddy ke pihak berwajib. Hal itu lantaran Teddy tak memenuhi janjinya mengembalikan aset milik Rizky Febian.
Rizky Febian ternyata telah melaporkan perkara tersebut sejak hari Sabtu (20/3) lalu. Hal itu diungkap oleh Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Erdi A Chaniago. Rizky Febian melaporkan Teddy Pardiyana ke Polda Jawa Barat atas kasus penguasaan aset.
"Ya memang ada laporan. Dilaporkan hari Sabtu kemarin," ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago saat dikonfirmasi pada Kamis (25/3) kemarin.
Erdi pun menjelaskan bahwa pihaknya saat ini tengah mempelajari laporan dari putra sulung Sule itu, sebelum dilanjutkan ke tahap penyelidikan. "Jadi sekarang dipelajari dulu nanti baru akan diklarifikasi dengan orang-orangnya," pungkas Erdi A Chaniago.
Sebelumnya, kabar pelaporan Teddy tersebut diungkap oleh kuasa hukum Rizky Febian, Feri Hudaya. Dalam keterangannya, Feri menegaskan laporan yang dibuat Rizky Febian bukan masalah harta warisan peninggalan sang ibunda, Lina Jubaedah.
Pelantun "Cuek" ini melaporkan Teddy karena tak mengembalikan aset miliknya yang dikelola sang ibu semasa hidupnya. Dalam artian lain, aset-aset tersebut adalah murni milik pribadi Rizky Febian.
Diketahui sebelumnya, ada 12 aset milik Rizky Febian dan Putri Delina yang belum dikembalikan Teddy Pardiyana, antara lain rumah di Panyawangan, sertifikat ruko di Panyawangan, rumah kos 32 kamar di Bojongsoang, uang penjualan rumah di Villa Bandung Indah senilai Rp1,5 miliar, uang penjualan mobil Rp120 juta, tanah yang dibeli dari uang Rizky Febian atau Lina di Banjaran, Ciamis, toko material di Banjaran, Majalaya, tanah di Pangalengan, usaha grosir di Arjasari, Kabupaten Bandung, dan perhiasan senilai Rp2 miliar.
(wk/amel)
