ABK KRI Nanggala Hilang Kontak Padahal Baru 2 Bulan Menikah, Sempat Minta Doa Ini Jelang Berangkat
Nasional

Di tengah pencarian KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi, salah satu keluarga korban membagikan kisahnya. Simak penuturan lengkapnya berikut ini.

WowKeren - Pencarian kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak sejak Rabu (21/4) pagi masih terus dilakukan. Pihak keluarga dari 53 ABK yang berada dalam kapal tersebut terus menanti sambil berdoa.

Salah satunya adalah keluarga Serda Ede Pandu Yudha Kusuma di Banyuwangi, Jawa Timur. Mirisnya, Serda Pandu baru dua bulan melangsungkan pernikahan dengan istrinya Mega Dian Pratiwi (23).

Menurut penuturan ibu mertuanya yakni Yayak Dwi Ernawati (46), Pandu berpamitan kerja di Surabaya beberapa hari setelah menikah. Sejak saat itu, ia belum pulang ke Banyuwangi karena harus melaksanakan tugasnya sebagai operator senjata 2 di KRI Nanggala-402.

"Ya waktu lamaran saja dirinya bertugas. 10 hari menikah kemudian 3 hari langsung bertugas. Tanggung jawabnya besar. Baru dua bulan menikah," kata Yayak, dilansir dari detik.com, Jumat (23/4).

Yayak mengatakan bahwa sang putri tidak dapat mengikuti suaminya ke Surabaya karena alasan pekerjaan. Dia menjelaskan, "Anak saya tidak ikut ke Surabaya karena juga bekerja sebagai bidan di Klatak."

Meski bekerja jauh dari rumah, Pandu rajin menghubungi keluarganya. Ia juga sempat meminta doa restu keluarga agar perjalanannya diberikan kelancaran.


"Senin mau berangkat layar masih kontak sekitar jam 8 sampai jam 9. Minta doa agar bisa lancar. Selalu kontak semua keluarga. Meski saya mertua tidak ada sekat. Pandu panggil saya mami, sangat dekat," imbuhnya.

Lebih lanjut, Yayak mengungkapkan bahwa putrinya saat ini masih syok berat. Dia juga selalu menanyakan kapan suaminya pulang ke rumah.

"Mohon maaf anak saya masih syok. Belum bisa menerima kabar hilangnya kapal KRI Nanggala. Selalu tanya kapan Mas Pandu pulang," ungkap Yayak.

Meski belum ada kabar hingga saat ini, Yayak yakin menantunya akan kembali dengan selamat. "Saya sangat yakin Pandu akan kembali dengan selamat," pungkasnya.

Sementara itu, KRI Nanggala-402 diduga mengalami mati listrik atau black out selama melakukan penyelaman. Seharusnya ada tombol darurat yang bisa membuat kapal menghembus dan naik ke permukaan saat situasi itu terjadi. Namun prosedur kedaruratan tak bisa dilakukan, dan kapal justru jatuh pada kedalaman 600 hingga 700 meter.

Sebelumnya, TNI AL menyatakan bahwa stok logistik dan cadangan udara di dalam KRI Nanggala-402 masih tercukupi untuk 53 awak kapal. Namun mereka belum dapat memastikan sampai kapan stok tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait