Batas Oksigen KRI Nanggala Berakhir, TNI Yakin ABK Terapkan Prosedur Penghematan
AFP
Nasional

Di tengah perkiraan berakhirnya cadangan oksigen KRI Nanggala-402, TNI AL yakin 53 anak buah kapal (ABK) yang ada di dalamnya melakukan prosedur penghematan seperti ini.

WowKeren - KRI Nanggala-402 telah dinyatakan hilang kontak selama lebih dari 72 jam sejak Rabu (21/4) pagi. Dengan persediaan oksigen yang diperkirakan sudah habis, TNI meyakini para awak kapal melakukan prosedur penghematan.

Dengan prosedur ini, 53 anak buah kapal (ABK) yang berada di sana diharapkan masih dapat bertahan. "Mereka pastinya akan melakukan prosedur penghematan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono, kepada CNN Indonesia, Sabtu (24/4).

Menurut Julius, prosedur ini dapat dilakukan dengan dua cara yakni mengurangi aktivitas dan tidur dalam waktu yang lama. Dengan begitu, mereka tak menghirup terlalu banyak oksigen sampai tim evakuasi datang. Dua cara ini merupakan pertolongan mandiri yang bisa dilakukan prajurit dalam kondisi darurat.

Julius juga yakin jika seluruh awak kapal saat ini masih dalam keadaan baik-baik saja. Karena itulah dia meminta semua pihak untuk mendoakan keselamatan mereka.


"Misalnya, tidak banyak beraktivitas. Dan juga bisa tidur saja di dalam kapal," imbuh Julius. "Mohon didoakan agar bisa segera ketemu dan semua selamat."

Lebih lanjut, Julius mengungkapkan fokus pencarian dilakukan di sembilan area yang diduga menjadi tempat kapal selam tersebut hilang kontak. Kesemuanya berada di kawasan perairan Bali, termasuk di lokasi tumpahan minyak dan area dengan tariakn magnet kuat.

Adapun titik pencarian tersebar dalam jarak 23 mil dari utara Bali atau sekitar 43 kilometer dari Celukan Bawang. "Pencarian masih di sembilan area itu. Area itu ya," pungkas Julius.

Sementara itu, KRI Nanggala-402 diduga mengalami mati listrik atau black out selama melakukan penyelaman. Akibatnya, kapal selam yang memiliki daya jelajah sekitar 250-500 meter itu diduga jatuh pada kedalaman 600 hingga 700 meter.

Dalam situasi ini, tekanan dapat mempengaruhi kondisi badan kapal sehingga air semakin merembes masuk dan kapal dapat jatuh lebih dalam. Jika kapal itu terbawa arus ke arah timur maka akan berhadapan dengan perairan yang jauh lebih dalam, karena terdapat cekungan Bali bahkan kedalamannya bisa lebih dari 700 meter.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait