Jepang Buka Opsi Gelar Olimpiade Tanpa Penonton Luar Negeri, Bagaimana dengan Warga Lokal?
olympic.org
Dunia

Presiden Olimpiade Tokyo Seiko Hashimoto mengatakan meski penyelenggara menginginkan banyak penonton, mereka siap mengambil langkah ketat untuk keselamatan.

WowKeren - Panitia penyelenggara Olimpiade Tokyo telah merilis tindakan pencegahan penyebaran virus corona yang lebih ketat pada Rabu (28/4). Salah satunya termasuk rencana untuk melakukan tes pada atlet setiap hari.

Diketahui, hanya tinggal tiga bulan saja dari jadwal Olimpiade itu digelar. Namun, perkembangan kasus COVID-19 di Jepang belum menunjukkan tanda-tanda akan membaik. Tak pelak hal ini pun memicu timbulnya kontroversi terkait gelaran Olimpiade itu sendiri.

Tak hanya itu, dengan waktu hanya tinggal 3 bulan saja, Jepang juga masih berkutat dengan upaya vaksinasi yang lambat. Tak heran jika kekhawatiran masih terus ada di tengah masyarakat terkait rencana gelaran olahraga ini.

Beberapa kemarahan publik terfokus pada Perdana Menteri Yoshihide Suga, yang telah berulang kali berjanji bahwa acara tersebut akan terus berlangsung. Penonton luar negeri sudah dikesampingkan. Namun untuk ketentuan mengenai apakah Olimpiade itu akan menghadirkan penonton domestik masih belum pasti.


Keputusan itu akan diambil pada Juni mendatang, tepatnya beberapa minggu sebelum Olimpiade dimulai pada 23 Juli. Presiden Olimpiade Tokyo 2020 Seiko Hashimoto mengatakan bahwa meski penyelenggara menginginkan sebanyak mungkin penonton, mereka siap mengambil setiap langkah yang diperlukan untuk memastikan keamanan.

"Kami siap mengadakan Olimpiade tanpa penonton," ujarnya dalam konferensi pers. Penyelenggara, termasuk Komite Olimpiade Internasional (IOC) dan pemerintah Jepang, menyatakan bahwa mereka akan "mengerahkan semua kemungkinan tindakan pencegahan dan menempatkan prioritas tertinggi pada keselamatan".

Terkait upaya keselamatan ini, penyelenggara ingin meyakinkan publik Jepang bahwa mereka "menjalankan sesuai apa yang dikatakan. Christophe Dubi, seorang pejabat IOC membela keputusan untuk tidak mewajibkan vaksin bagi pengunjung mengingat tidak setiap negara memiliki akses ke vaksin untuk melawan COVID-19.

Selain prosedur bahwa atlet dan kontak dekat akan diuji setiap hari, pejabat setempat mengatakan peserta diwajibkan menjalani tes hingga dua kali sebelum keberangkatan selama 96 jam. Ketentuan jumlah ini bertambah dari Desember tahun lalu di mana persyaratan hanya satu kali tes dalam waktu 72 jam.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait