18 Bulan Resesi Beruntun, Ekonomi Hong Kong Akhirnya Bangkit di Tengah Pandemi COVID-19
Unsplash/Nic Low
Dunia

Hong Kong dihadapkan dengan resesi beruntun selama 18 bulan, menjadikannya yang terburuk selama beberapa dekade belakangan. Namun per Senin (3/5) kemarin, situasi sudah berubah.

WowKeren - Hong Kong menjadi salah satu daerah yang boleh dibilang tidak beruntung kala dunia mendadak diterjang wabah COVID-19. Pasalnya Hong Kong sudah berhadapan dengan kesulitan perekonomian sebelum global ikut runtuh akibat pandemi COVID-19.

Setidaknya selama 18 bulan, atau 6 kuartal berturut-turut, Hong Kong dihadapkan pada resesi. Praktis ini menjadikan resesi Hong Kong adalah yang terpanjang di era modern.

Namun kesulitan itu akhirnya berakhir pada Senin (3/5) waktu setempat. Sebab pemerintah mengungkap adanya lompatan positif ekonomi Hong Kong di Kuartal I-2021, menjadikannya yang pertama kali sejak selalu mengalami minus berturut-turut selama 18 bulan.

Pemerintah Hong Kong menyebut terjadi peningkatan ekonomi setempat sampai 7,8 persen year on year (yoy). Angka ini tentu jauh bertolak belakang jika dibandingkan dengan Kuartal I-2020 yang mengalami minus sampai 9,1 persen, sekaligus merupakan yang terburuk dalam sejarah resesi Hong Kong.


Resesi berkepanjangan ini sendiri bermula dari pergolakan politik di dalam kota yang hendak memisahkan diri dari Tiongkok itu. Demonstrasi berkepanjangan antara kubu demokrasi dan pihak yang bersikeras bertahan dengan Tiongkok terus bergulir di Hong Kong, bahkan sempat menjadi sorotan dunia lewat beragam aksi represif yang terjadi.

Resesi lantas diperburuk dengan ketegangan ekonomi antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Perang dagang kedua negara adidaya itu menyebabkan Hong Kong, yang notabene merupakan "gerbang internasional" menuju Tiongkok ikut dibuat lesu.

Dan situasi makin buruk setelah pandemi COVID-19 menyerang. Apalagi karena Tiongkok, yang merupakan "ibu" untuk Hong Kong, menjadi negara pertama yang dibuat porak-poranda oleh wabah virus Corona.

Lonjakan menakjubkan ekonomi Hong Kong ini sendiri bermula dari meningkatnya pula laju ekspor Hong Kong. Apalagi kini ketegangan antara Amerika Serikat dan Tiongkok sudah mulai pulih.

Menteri Keuangan Hong Kong, Paul Chan, menargetkan pertumbuhan ekonomi tahunan mencapai 3,5-5,5 persen pada 2021. Kendati demikian, Chan juga mengingatkan bahwa perekonomian Hong Kong belum benar-benar pulih dan tetap tidak stabil di tengah pandemi COVID-19.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait