Positif COVID-19 RI Sudah Melesat 38 Persen, Wamenkes Ingatkan Belum Puncaknya
pixabay.com/Ilustrasi
Nasional

Dalam sepekan, kasus COVID-19 RI sudah melonjak 38 persen, sedangkan angka kematiannya juga lebih tinggi dari standar WHO. Namun Wamenkes mengingatkan ini belum mencapai puncaknya.

WowKeren - Indonesia telah mengantisipasi potensi melonjaknya kasus COVID-19, terutama setelah libur Lebaran. Kendati demikian, jejak-jejak peningkatan kasus positif tetap terlihat.

Hal ini seperti disampaikan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengungkap ada kenaikan kasus COVID-19 yang cukup signifikan dalam sepekan. Bukan dari segi kasus positif COVID-19 tetapi juga angka pasien meninggalnya.

"Berdasarkan evaluasi 7 day moving average-nya kian meningkat pada beberapa saat belakangan ini, kira-kira 38,08 persen. Kemudian kematian juga 2,78 persen saat ini masih di bawah standar WHO 2,05 persen," ujar Dante dalam rapat dengan Komisi IX DPR RI, Kamis (27/5).

Meski demikian, jumlah spesimen yang diperiksa pun turut mengalami perkembangan signifikan, yakni naik 89,98 persen dalam sepekan. "Serta rawat inap RS menunjukkan penurunan sampai saat ini, yaitu -0,72 persen," kata Dante.


"Ini ada situasi kalau kita bandingkan tren konfirmasi positif pasca Lebaran. Memang 1 minggu pasca Lebaran sudah terjadi peningkatan," sambungnya. "Kapasitas RS masih bisa terpenuhi, kasus yang meninggal yaitu 5,8 persen itu 7 hari terakhir dengan case fatality rate 2,78 persen."

Namun ternyata perkembangan kasus positif secara signifikan ini belum menjadi titik puncak penularan wabah COVID-19 pasca Lebaran. Ia menyebut peningkatan kasus masih akan terjadi dan kemungkinan baru mencapai puncaknya ada 6-7 minggu ke depan.

"Bahwa kasus puncak itu akan teramati 6-7 minggu setelah puncak mobilitas penduduk," tutur Dante. "Ini dari hasil analisis berdasarkan pengalaman ketika 1 Muharram, Nataru, dan libur lainnya."

"Kita lihat peningkatan kasus itu polanya akan teramati minggu ini, 23-28 Mei," imbuhnya. "Pada 6-7 minggu itu akan sampai puncak, pada pertengahan Juni."

Sebelumnya Satuan Tugas Penanganan COVID-19 memang sudah berkali-kali mengingatkan peluang lonjakan kasus positif pasca libur Lebaran. Kendati demikian, Kepala Satgas COVID-19 Ganip Warsito rupanya tak memiliki jurus baru untuk menghadapi situasi tersebut. Ganip mengaku akan melanjutkan sekaligus memperkuat pelaksanaan strategi yang sudah berjalan sebelumnya.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait