Oposisi Malaysia Geram Kematian COVID-19 Meningkat Imbas Vaksinasi Lambat: Jangan Bilang Ini Takdir!
Unsplash/Jakayla Toney
Dunia

Ketua Pakatan Harapan Datuk Seri Anwar Ibrahim menyayangkan tingginya angka kematian COVID-19 yang mana menurutnya hal ini mungkin bisa dihindari jika vaksin diterima lebih awal.

WowKeren - Ketua Pakatan Harapan Datuk Seri Anwar Ibrahim mengecam tindakan pemerintah Perikatan Nasional (PN) yang dianggap lamban dalam meluncurkan vaksin COVID-19. Yang mana, hal ini dianggap turut berkontribusi pada ratusan kematian dalam beberapa bulan terakhir.

Anwar mengatakan angka kematian COVID-19 di Malaysia, yang meningkat pesat dari satu digit menjadi tiga digit sejak Maret, dapat dihindari jika pemerintah berhasil meluncurkan vaksin seperti yang direncanakan semula.

"Jika kami menerima vaksin seperti yang dijanjikan, pada bulan Maret dan April, kami tidak akan sampai pada situasi saat ini," kata Anwar, Kamis (3/6). "Sekarang saya ingin tahu siapa yang akan bertanggung jawab? Pemerintah? Menteri?"


Ia menyayangkan banyaknya keluarga yang harus berduka karena kehilangan anggota mereka. Yang mana menurutnya, hal ini mungkin bisa dihindari jika vaksin bisa diterima lebih awal.

"Karena ada paman atau saudara laki-laki atau perempuan yang meninggal yang mungkin bisa dihindari jika vaksin diterima lebih awal," kata Anwar. "Tapi karena perebutan ini, tes yang lama, terjadi perebutan kontrak. Saya tidak tahu. Jadi demikian ini terjadi."

Anwar, yang secara aktif berbicara menentang kurangnya tes dan kerja sama pemerintah dengan swasta dan negara bagian untuk vaksinasi, juga menyuarakan keprihatinannya atas meningkatnya angka kematian dalam sebuah studi oleh Institute for Health Metric and Evaluation (IHME) dari Universitas Washington di Amerika Serikat. Studi tersebut memperkirakan jumlah korban tewas di Malaysia bisa naik menjadi 26.000 pada September jika kondisi semacam itu terus berlanjut.

"Jadi siapa yang akan bertanggung jawab atas kematian ini?" tegasnya. "Jangan katakan ini 'takdir'. 'Takdir' itu karena kepemimpinan pengkhianat yang ceroboh dan tidak bertanggung jawab yang menyebabkan bencana seperti itu."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru