Tanggapi Peringatan Potensi Tsunami Di Jatim, Pemda Pacitan Siapkan Tempat Pengungsian
Unsplash/Ray Harrington
Nasional

Belakangan, BMKG peringatkan akan terjadinya potensi tsunami di sejumlah wilayah di Jawa Timur, termasuk Pacitan. Menanggapi hal itu, pemda telah menyiapkan tempat pengungsian.

WowKeren - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menggelar webinar Kajian Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami di Jawa Timur pada Rabu (2/6). Pada webinar tersebut, BMKG menyebut adanya potensi tsunami 29 meter yang menghantui Jawa Timur.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menyampaikan sejumlah daerah yang wajib waspada akan potensi tsunami besar itu adalah Trenggalek, Tulungagung, Blitar, Pacitan dan Lumajang. Mengetahui hal tersebut, pemerintah daerah Pacitan memastikan warga yang tinggal di kawasan rawan siap siaga.

Selain itu, pemda juga sudah menyiapkan sejumlah lokasi pengungsian. Secara umum, lokasi pengungsian berada di daerah perbukitan dengan jarak relatif dekat dengan pemukiman.

Kemudian, akses menuju titik pengungsian juga dipastikan cukup memadai. "Sebetulnya kita sudah punya shelter-shelter alami dengan perbukitan yang ada," tutur Bupati Pacitan Indrata Nur Bayuaji di sela meninjau Pantai Pancer Door, Jumat (4/6).


Aji sapaan akrab Bupati Pacitan itu mengatakan bahwa Kecamatan Kota sebagai salah satu daerah rawan. Hal itu dikarenakan posisinya berhadapan langsung dengan Samudera Indonesia.

Lebih lanjut, dari belasan desa dan kelurahan yang ada, semuanya memiliki akses langsung ke titik pengungsian. Jaraknya pun cukup dekat sehingga dapat ditempuh dalam tempo kurang dari 20 menit. "Jadi yang sudah kita siapkan sejak lama itu adalah menyiapkan jalur dan mengedukasi masyarakat," terang pria yang pernah menjabat Ketua DPRD tersebut.

Sementara itu, Aji kembali mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak panik soal potensi tsunami di Jawa Timur tersebut. Hal ini dikarenakan belum ada teknologi yang dapat meramalkan kapan terjadi gempa. Di sisi lain, kesiapsiagaan harus ditingkatkan dengan mengacu pada prosedur mitigasi yang ada.

"Masyarakat kita terutama yang tinggal di pesisir sudah paham dengan gejala-gejala alam yang ada," tandas Aji. "Jadi nilai semacam itu harus kita jaga sebagai wujud kearifan lokal dalam rangka mitigasi bencana."

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait