Tiongkok Setujui Penggunaan Darurat Vaksin Sinovac untuk Usia 3-17 Tahun
Wikimedia Commons/Elenktra
Dunia

Saat ini, upaya vaksinasi massal Tiongkok yang telah mendistribusikan sebanyak 723,5 juta dosis per 3 Juni, hanya tersedia untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas.

WowKeren - Tiongkok telah menyetujui penggunaan darurat untuk vaksin COVID-19 Sinovac Biotech pada orang berusia antara tiga dan 17 tahun. Hal tersebut sebagaimana dikemukakan oleh Ketua Yin Weidong kepada TV pemerintah pada Jumat (4/6) malam.

Saat ini, upaya vaksinasi massal Tiongkok yang telah mendistribusikan sebanyak 723,5 juta dosis per 3 Juni, hanya tersedia untuk mereka yang berusia 18 tahun ke atas. Sedangkan terkait kapan vaksin Sinovac akan ditawarkan kepada kelompok yang lebih muda, Yin mengatakan hal itu tergantung pada otoritas kesehatan yang merumuskan strategi inokulasi.

Dibanding orang dewasa, anak-anak di bawah umur cenderung memiliki prioritas yang lebih rendah untuk vaksinasi terhadap virus corona. Sebab orang dewasa dianggap memiliki risiko gejala parah yang lebih tinggi setelah infeksi.


Hasil awal dari uji klinis Fase I dan II menunjukkan vaksin dapat memicu respons imun pada peserta berusia tiga hingga 17 tahun. Sedangkan sebagian besar reaksi yang merugikan hanya bersifat ringan.

Sementara itu, produsen farmasi yang didukung negara, Sinopharm, juga mengirimkan data untuk izin penggunaan pada kelompok yang lebih muda. Sebuah vaksin dari CanSino Biologics', yang mengadopsi teknik berbeda, telah memasuki uji coba Fase II yang melibatkan mereka yang berusia antara enam dan 17 tahun.

Yin menambahkan, Sinovac juga telah menyelesaikan uji klinis Fase II di mana peserta disuntik dengan dosis booster ketiga setelah menyelesaikan dua suntikan reguler. Peserta mengalami peningkatan 10 kali lipat tingkat antibodi dibandingkan dengan tingkat sebelumnya dalam seminggu, dan 20 kali lipat dalam setengah bulan.

Sementara itu, adapun persetujuan ini datang beberapa hari setelah Sinovac mendapatkan izin penggunaan darurat (Emergency Use Listing/EUL)dari WHO. Terbitnya EUL ini juga diharapkan menjadi dasar bagi Sinovac untuk bergabung dalam program pemerataan vaksin lewat skema Fasilitas COVAX. "Dunia sangat membutuhkan banyak vaksin COVID-19 untuk mengatasi ketidakadilan akses yang luar biasa," tutur Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses ke Produk Kesehatan, Dr. Mariângela Simão.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru