Tya Ariestya ceritakan soal claustrophobia yang dialami sang suami saat berada di dalam helikopter, mukanya pucat hingga minta lakukan ini detik-detik sebelum terbang.
- Septi Fatmawati
- Rabu, 16 Juni 2021 - 13:39 WIB
WowKeren - Tya Ariestya belum lama ini membagikan sebuah cerita mengenai sang suami, Irfan Ratinggang yang mungkin tak banyak diketahui publik. Ya, rupanya Irfan memiliki ketakutan dengan ruangan sempit atau yang juga disebut claustrophobia.
Hal ini diketahui dari beberapa unggahan Insta Stories Tya belum lama ini. Awalnya Tya terlihat merekam detik-detik sebelum ia dan suami terbang menaiki helikopter. Namun rupanya ketakutan melanda Irfan hingga akhirnya ia memilih turun dan tak ikut dalam penerbangan tersebut.
“Detik-detik mau naik heli, maap udah nutup pintu ku ketok-ketok karena ayah gak berani naik akhirnya,” terang Tya Ariestya dalam unggahan Insta Stories pribadinya.
Saking takutnya Tya bahkan mengungkapkan wajah sang suami yang sampai pucat. “Tetap jiwa aku mah ya, udah ngerti banget ayah gak mau maksa. Udah pucet mukanya ayah,” ujarnya lagi.
Setelah selesai mencoba naik helikopter, Tya Ariestya terlihat dalam perjalanan kembali pulang. Pada kesempatan itu ia menceritakan terkait fobia yang dimiliki Irfan. Tya menyebut jika sebelumnya sang suami takut akan banyak hal namun kini semakin membaik setelah menjalani perawatan.
“Awalnya gak bisa naik lift, nonton bioskop, naik pesawat, atap yang rendah, tapi semua berangsur membaik. Semangat ayah, biar kita bisa long flight ya next time,” ungkap Tya.
Tak sampai di sana, Tya Ariestya juga kembali menceritakan seperti apa kondisi terbaru sang suami yang memiliki fobia dengan ruangan sempit ini. Misalnya saja Irfan yang sudah mulai biasa saat menggunakan lift. Ia juga bisa berada di dalam bioskop ataupun naik pesawat jarak dekat dengan beberapa kondisi yang membuatnya nyaman.
Sementara itu Tya pun menyematkan pesan penyemangat bagi penderita claustrophobia lainnya seperti sang suami. Ia mengingatkan jika pendampingan begitu diperlukan tanpa memberikan unsur memaksa seseorang untuk sembuh dari fobianya ini.
“Aku yakin banget di luar sana banyak juga yang ngerasain kayak gini. Jangan terlalu khawatir pendampingannya, harus support! Intinya kalo aku, pelan-pelan aja, jangan dipaksa dan jangan terlalu ditanya-tanyain. Bikin senyaman mungkin, jangan sampai ada memori terakhir yang gak enak, biar ke depannya bisa nyaman,” tulis Tya menutup ceritanya.
(wk/sept)
