Warga Malaysia Kibarkan Bendera Putih Demi Bantuan Selama Lockdown, Ternyata Sempat Dikritik Ulama
Dunia

Lewat kampanye ini, warga dan komunitas saling membantu untuk memastikan setiap individu mendapatkan bantuan pangan meski Malaysia memperpanjang lockdown.

WowKeren - Indonesia bukan satu-satunya negara yang sedang berjibaku melawan lonjakan besar wabah COVID-19. Sejumlah tetangganya, seperti Filipina dan Malaysia, juga tengah menghadapi krisis serupa.

Malaysia sendiri memilih menerapkan pembatasan sosial yang begitu ketat alias lockdown, yang tentu saja berpengaruh terhadap kehidupan masyarakatnya. Tak sedikit yang mulai kehilangan pekerjaan atau kehabisan simpanan sehingga sulit mendapat bahan pangan.

Dan karena itulah, warga Malaysia belakangan ini meramaikan kampanye yang disebut "Bendera Putih". Warga yang memerlukan bantuan logistik bisa mengibarkan bendera putih dan akan direspons oleh komunitas hingga pemerintah setempat.

Salah satunya dialami Syed Sidiq Abudin Syed Abdul Aziz (42) yang kehilangan pekerjaannya sebagai pelayan pujasera di Melaka. Ia hidup di sebuah rumah susun berkamar dua dengan istri dan tiga anaknya, yang kondisi ekonominya semakin terimpit akibat pandemi COVID-19.


Syed Sidiq akhirnya mengikuti langkah warga lain mengibarkan bendera putih dan akhirnya dibanjiri bantuan dari berbagai pihak setelahnya. "Alhamdulillah, saya merasa sangat bersyukur karena bantuan terus datang tanpa henti," ujarnya, termasuk menjelaskan bahwa rusun yang ditempatinya ini adalah salah satu wujud bantuan yang diterima.

Bantuan ini, diakui Syed Sidiq, makin memotivasinya untuk mendapatkan pekerjaan. "Saya sangat berjuang untuk menyediakan kehidupan yang lebih baik untuk istri saya, Erala Ismail, dan anak-anak kami. Saya tidak ingin mereka mengalami kesulitan," tegasnya.

Lewat program ini, warga saling membantu satu sama lain. Bila ada yang bisa memberi, maka bisa menempatkannya di lokasi tertentu untuk diakses secara gratis oleh yang memerlukan bantuan. Atau ada pula toko-toko yang akan menyalurkan bantuan logistik kepada keluarga yang mengibarkan bendera putih seperti ini.

Sayangnya, meski terbukti membantu, program "Bendera Putih" ternyata sempat dikritik keras oleh seorang mufti di Penang. Datuk Seri Wan Salim Wan Mohd Noor menilai kampanye ini mendorong masyarakat untuk "menyerah" atas ujian Tuhan, meski akhirnya ia meminta maaf atas pendapatnya ini.

"(Saya melarang) kalau aksinya didasari motif untuk menyerah atas berkat Allah SWT," kata Wan Salim, dikutip dari Malay Mail. "Dan gagal merasa sabar menghadapi cobaan yang diberikan olehNya."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait