Nakes Siap Terima Vaksin COVID-19 Dosis Ketiga Pakai Moderna Mulai Pekan Depan
Nasional

Menkes Budi Gunadi Sadikin menegaskan, vaksinasi COVID-19 dosis ketiga alias booster ini hanya diberikan kepada tenaga kesehatan dan akan memakai vaksin Moderna.

WowKeren - Di tengah lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia, salah satu aspek yang sangat disoroti adalah efikasi alias keampuhan vaksin jenis Sinovac. Pasalnya tenaga kesehatan yang sudah divaksin dosis penuh dengan Sinovac masih ada yang terjangkit COVID-19 ketika bertugas di garda terdepan.

Karena itulah, pemerintah akhirnya akan memberikan suntikan dosis ketiga untuk memperkuat kekebalan tubuh nakes terhadap paparan virus Corona. "Program vaksinasi ke-3 (booster) akan dilakukan mulai minggu depan, untuk 1,47 juta tenaga kesehatan," ujar Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) di Jakarta, Jumat (9/7).

Airlangga menuturkan, Kementerian Kesehatan akan mengatur lebih detail teknis pelaksanaan vaksinasinya. Dan kini diterangkan Menkes Budi Gunadi Sadikin, vaksinasi memang benar akan dilaksanakan mulai pekan depan.

Namun yang menjadi sorotan, jenis vaksin yang digunakan berbeda dari vaksinasi pertama dan kedua. Sebab bukan lagi menggunakan Sinovac, pemerintah akan memberikan suntikan vaksin Moderna buatan Amerika Serikat kepada para nakes ini.


"Kami sudah berdiskusi dengan BPOM dan ITAGI sebagai penasihat independen. Dan, sudah menyetujui vaksin ketiga akan diberikan menggunakan vaksin Moderna," tutur Budi Gunadi dalam konferensi pers virtualnya. "Mulai minggu depan kita bisa mulai."

Menurut mantan Wakil Menteri BUMN tersebut, vaksin Moderna diharapkan bisa memberi kekebalan atas varian-varian virus Corona kepada nakes. Rencananya vaksin Moderna ini akan tiba di Tanah Air pada hari Minggu (11/7) besok.

Budi Gunadi juga menegaskan, vaksinasi booster ini hanya diberikan kepada nakes. "Karena tenaga kesehatan kita setiap hari bertemu dengan virus dalam jumlah tinggi. Mereka harus kita lindungi mati-matian agar bisa konsentrasi bekerja," tegas Budi Gunadi.

Pasalnya juga angka kematian akibat COVID-19 di kalangan nakes begitu tinggi, terlepas dari mereka telah mendapat vaksinasi dua dosis. Padahal banyak juga yang meyakini "badai" COVID-19 di Indonesia ini belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Sementara pada Jumat (2/7) pekan lalu, Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito sudah menyampaikan perihal keamanan vaksin Moderna. "Secara umum keamanan vaksin dapat ditoleransi, baik reaksi lokal maupun sistemik dengan tingkat keparahan grade 1 dan 2," jelas Penny.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait