Di Tengah Lonjakan Kasus, Indonesia Cetak Rekor Baru Angka Kesembuhan COVID-19
pixabay.com
Nasional

Lonjakan COVID-19 yang terjadi belakangan ini, membuat angka kasusnya menjadi tinggi. Meski demikian, masyarakat harus tetap optimis bahwa Indonesia bisa keluar dari lonjakan, bahkan pandemi ini.

WowKeren - Angka COVID-19 di Indonesia masih terbilang tinggi, apalagi belakangan juga terjadi lonjakan kasus di sejumlah daerah. Meski demikian, angka kesembuhan pun juga turut mengikuti.

Juru Bicara (Jubir) Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengungkapkan bahwa angka kesembuhan pasien COVID-19 per Minggu (11/7), mencapai hingga 32.615 orang. Angka ini merupakan rekor baru atas kesembuhan pasien COVID-19.

Sebelumnya, rekor angka kesembuhan pasien COVID-19 terjadi pada Jumat (9/7), yakni sebanyak 28.975 orang. "Hari ini baru saja kita membuat rekor baru dalam kesembuhan, saudara kita yang sembuh hari ini per jam 14.00 WIB adalah sebanyak 32.615 orang," ungkap Dedy dalam keterangan pers harian PPKM Darurat, Minggu (11/7).

Dedy menjelaskan angka kesembuhan itu bertambah sebanyak 4.054 orang dari sebelumnya pada Sabtu (10/7), yang mencapai 28.561 orang. Akan tetapi, angka kesembuhan ini belum mampu menurunkan angka COVID-19 di Indonesia, sebab penambahan kasus baru masih lebih tinggi yakni 36.197 orang per Minggu (11/7).


"Namun sayang kasus positif hari ini masih tinggi, ada 36.197 kasus baru yang terkonfirmasi positif sejak kemarin sampai dengan siang hari dan 1.007 di antaranya tidak dapat kita selamatkan," terangnya.

Maka dari itu, tidak bosan-bosannya, Dedy kembali mengimbau dan mengajak masyarakat untuk terus dan selalu menjaga kesehatan dengan menerapkan protokol kesehatan secara disiplin dan ketat. Apalagi saat ini pemerintah tengah melaksanakan PPKM Darurat untuk menekan angka penyebaran COVID-19.

Selama PPKM Darurat berlangsung, Dedy meminta masyarakat untuk tetap berada di rumah dan membatasi aktivitas yang tidak penting dan mendesak di luar rumah. Hal ini dikarenakan target dari PPKM Darurat bisa mengurangi mobilitas masyarakat paling tidak mencapai 50 persen.

Dengan begitu, angka kasus COVID-19 diprediksi bisa turun dan melandai. "Tidak perlu keluar rumah kalau tidak penting, hanya jika mendesak, seperti pergi ke sentra vaksinasi, baik mendaftar diri, mengantar lanjut usia (lansia), penyandang disabilitas atau untuk mendapat vaksinasi," tandas Dedy.

(wk/tiar)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru