Bintang Emon dengan lantang menyuarakan sindirannya untuk seorang menteri yang kepergok asyik nonton sinetron saat pemberlakuan PPKM. Netter pun berasumsi jika sindiran Bintang itu ditujukan untuk sosok ini.
- Marina Larasati
- Jumat, 16 Juli 2021 - 19:28 WIB
WowKeren - Komika Bintang Emon baru saja mengomentari cuitan seorang menteri yang mengaku tengah asyik menonton sinteron di tengah pemberlakuan PPKM saat ini. Melalui InstaStory, Bintang tak segan melontarkan sindiran untuk menteri tersebut.
"Ini gue nggak nyari-nyari kesalahannya ya, kayaknya kita udah di tahap nggak usah nyari-nyari juga kelihatan kesalahannya. Gua setuju, menteri itu ya manusia biasa juga lah. Jadi wajar aja menurut gue kalau pak menteri nonton sinetron. Tapi poinnya menurut gue, nggak usah cerita-cerita, kan sekarang situasi lagi kritis," kata Bintang, Jumat (16/7).
Menurut Bintang, tak etis seorang menteri yang mengadakan sejumlah kebijakan malah terlihat santai dan nyaman menjalani masa PPKM di kediamannya. Padahal di lain sisi, rakyat sedang merana akibat kebijakan yang ditetapkan pemerintah.
"Ada yang dagangannya dirazia nih, nggak boleh kerja, ada oknum galak. 'Saya habis nonton sinetron'. Bapak yang memangku kebijakan, bapak yang bertanggungjawab, terus ngaku lagi nonton sinetron kan lucu," ungkapnya.
Bintang tak habis pikir saja melihat seorang menteri yang seharusnya bisa lebih prihatin dengan kondisi rakyat saat ini. Namun ia malah terlihat asyik menikmati waktu senggangya seolah ingin memamerkan kehidupannya yang makmur.
Sontak unggahan Bintang ini mendapat banyak dukungan dari netizen. Ada beberapa yang curiga jika sindiran Bintang itu ditujukan untuk Mentri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD. Dalam cuitan Twitternya, Mahfud MD sempat menyampaikan pendapatnya soal jalan cerita sinetron "Ikatan Cinta" yang menurutnya membingungkan.
"PPKM memberi kesempatan kpd sy nonton serial sinetron 'Ikatan Cinta'. Asyik jg sih, meski agak muter-muter," kata Mahfud MD, Kamis (15/7).
Mahfud kemudian menyoroti logika hukum dalam cerita "Ikatan Cinta". "Pemahaman hukum penulis cerita kurang pas. Sarah yg mengaku dan minta dihukum krn membunuh Roy langsung ditahan. Padahal pengakuan dlm hukum pidana itu bkn bukti yg kuat," imbuhnya.
Mahfud sendiri menyampaikan, logika hukum pidana perlu dipahami demi mencegah manipulasi hukuman pidana. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Repubil Indonesia 2008-20014 ini menyebut, penahanan tak bisa dilakukan hanya dengan pengakuan orang.
Well, kalau menurut kamu gimana nih?
(wk/lara)
